SOLOPOS.COM - Anggota HMI Sukoharjo menggelar aksi teatrikal di pertigaan traffic light dekat kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (6/1/2017). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Demo Sukoharjo, mahasiswa berdemo menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah mahasiswa yang tergabung pada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sukoharjo mendesak pemerintah membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan sejumlah kebutuhan lainnya. Kenaikan itu dinilai memberatkan masyarakat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami menolak kenaikan harga BBM, kami juga ingin keadilan BBM bersubsidi dan sebagainya,” ujar Koordinator Aksi HMI Sukoharjo, Amirudin Dawan, ketika ditemui wartawan di pertigaan traffic light dekat kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (6/1/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, HMI Sukoharjo bereaksi cepat terhadap kenaikan harga/tarif sejumlah hal seperti BBM, biaya urus STNK-BPKB kendaraan bermotor, tarif dasar listrik, dan sebagainya. Kebijakan itu dinilai tidak pro rakyat kecil.

Dia berpendapat jika hal tersebut tidak diprotes akan mengakibatkan rakyat kecil semakin tercekik. Harga sembako, cabai, dan kebutuhan lainnya saat ini terus naik sehingga menyengsarakan rakyat kecil.

Lewat orasi, puluhan anggota HMI Sukoharjo meminta pemerintahan Jokowi-JK membatalkan beberapa kebijakan yang memberatkan rakyat. Setidaknya, ada tiga macam kebijakan yang disorot mahasiswa.

“Ke mana belas kasihan pemerintah? Masak mau naikkan [tarif/harga] berbagai macam hal secara bersamaan? Ini harus kita lawan,” tegas dia.

Jika seruan itu, tak didengar mahasiswa mengancam akan menggelar aksi lebih besar. HMI Sukoharjo akan berkoordinasi dengan organisasi lain di Soloraya guna menghentikan kebijakan pemerintah yang dinilai memberatkan rakyat ini.

“Demo yang kami lakukan ini baru awal saja. Kami konsolidasikan dengan kawan-kawan di pergerakan lainnya. Kami akan menggelar demo besar untuk mendesak pemerintah membatalkan kenaikan,” tandas dia.

Sementara itu, Kapolsek Kartasura, AKP Demianus Palulungan, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, mengungkapkan guna mengamankan aksi itu ia mengerahkan kira-kira 50 personel. Mereka terdiri atas petugas dari Polres Sukoharjo dan Polsek Kartasura.

“Personel yang kami kerahkan memang banyak. Mereka ada yang berpakaian seragam maupun yang tidak berpakaian seragam,” kata dia.

Aksi di pertigaan dekat UMS itu diwarnai adegan teatrikal kenaikan harga BBM yang memberatkan rakyat kecil. Akibatnya arus lalu-lintas Jl. A. Yani yang menghubungkan Solo-Jogja-Semarang sempat tersendat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya