SOLOPOS.COM - Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman (kedua dari kanan) memberikan pengarahan kepada pengunjuk rasa agar menjaga ketertiban dan kesopanan selama aksi, Kamis (14/12/2017). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Demo Sragen, mahasiswa STIT berunjuk rasa mengecam pernyataan Donald Trump soal Yerusalem.

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina Sragen berunjuk rasa di pinggir Jl. Raya Sukowati Sragen, Kamis (14/12/2017). Mereka memprotes pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengunjuk rasa membawa miniatur bendera Palestina, spanduk kecaman terhadap Donald Trump, dan bendera merah putih. Aksi unjuk rasa dimulai sekitar pukul 10.45 WIB.

Mahasiswa langsung mengambil posisi di pinggir Jl. Raya Sukowati tepatnya di sisi selatan, lantas menggelar orasi. Aksi itu mendapat pengawalan polisi yang dipimpin Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman.

Ketua BEM STIT Madina Sragen, Suparno, menyatakan aksi unjuk rasa digelar untuk menyuarakan sikap penolakan mahasiswa terhadap pernyataan Donald Trump.

“Kami menolak pernyataan Donald Trump yang sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Kami menuntut Trump mencabut pernyataannya tersebut. Kami juga mendukung langkah-langkah Pemerintah Indonesia dalam merespons dinamika ini. Umat Islam harus bersatu padu menolak pernyataan Trump,” tutur dia.

Kapolres sempat memberikan pengarahan kepada para mahasiswa agar menjaga ketertiban dan kesopanan selama aksi. Jangan sampai masyarakat terganggu dengan aksi tersebut.

“Kami mengapresiasi sikap kooperatif peserta aksi yang telah menyampaikan surat pemberitahuan aksi kepada kami. Ini penting untuk pola pengamanan aksi tersebut,” ujar Kapolres.

Arif menjelaskan aksi serupa dengan jumlah massa lebih banyak akan digelar Jumat (15/12/2017) siang di Alun-alun Sragen. Informasi yang diterima polisi aksi itu akan diikuti 10.000 orang.

“Besok [Jumat] sekitar 10.000 orang dari berbagai kelompok organisasi keagamaan di Sragen. Untuk pengamanan yang jelas berapa pun massanya kami siap mengamankan. Kami selalu tekankan agar sama-sama menjaga ketertiban dan kesantunan selama aksi,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya