SOLOPOS.COM - Aliansi Mahasiswa UNS Solo berdemo menuntut kejelasan soal perkembangan kasus diklat Menwa di halaman Rektorat kampus tersebut, Senin (1/11/2021). (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang disingkap UNS Solo kembali menggelar aksi demo terkait kasus dugaan kekerasaan dalam Diklat Menwa yang berujung meninggalnya rekan mereka, Gilang Endi Saputra.

Aksi demo diawali dari dekat sekretariat Resiman Mahasiswa (Menwa), Senin (1/11/2021) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka kemudian menuju halaman Gedung Rektorat. Di lokasi itu perwakilan mahasiswa berorasi menyampaikan berbagai macam tuntutan terkait kasus Gilang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pengamatan Solopos.com di lokasi, salah satu tuntutan para mahasiswa itu adalah agar Menwa dibubarkan. Tuntutan ini sebagai kelanjutan dari aksi penyalaan lilin beberapa hari lalu. Tuntutan lainnya yakni mahasiswa ingin Rektor UNS Solo dan jajarannya buka suara menjelaskan kronologi dan sejauh mana penanganan kasus itu.

Baca Juga: Barang Bukti Ini Jadi Modal Polisi Ungkap Kasus Diklat Menwa UNS Solo

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami ingin tahu perkembangan kasus ini, pelaku sudah tertangkap atau belum, tuntutan kami sebelumnya ditindaklanjuti atau belum, karena sampai sekarang rektorat dan jajarannya belum memberikan penjelasan,” ujar juru bicara Aliansi Mahasiswa UNS Solo, Elang Muhammad Fikri, kepada wartawan di lokasi.

Elang mengatakan lewat aksi demo itu, Aliansi Mahasiswa UNS berharap bisa bertemu dengan Rektor UNS Jamal Wiwoho dan jajarannya sehingga bisa dilakukan audiensi. Ia mengakui perwakilan pimpinan UNS sudah berbicara kepada publik melalui siaran pers namun menurutnya apa yang mereka sampaikan belum cukup jelas. Beritanya masih simpang siur.

Tanggapan Tim Evaluasi

“Yang dipertanyakan mahasiswa adalah banyaknya kejanggalan, misalnya soal kesurupan. Harapan kami bisa bertemu dengan jajaran Rektor agar bisa audiensi,” imbuhnya.

Baca Juga: Kasus Diklat Menwa UNS Solo, Polda Jateng Beri Catatan Ini ke Polresta

Sementara itu, menanggapi tuntutan mahasiswa dalam aksi demo tersebut, Ketua Tim Evaluasi Menwa UNS Solo, Sunny Ummul Firdaus, menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas meninggal Gilang Endi.

“Kami berduka sangat dalam. Anak kami meninggal dunia, Gilang, anak kami yang lain diduga lakukan tindak kekerasan. Duka yang tidak bisa ditafsirkan. Kami minta maaf pada seuruh rakyat Indonesia atas kedukaan ini,” serunya.

Sunny melanjutkan terkait Menwa UNS, saat tim evaluasi sedang melakukan proses observasi dan pengumpulan data. Namun ia mengaku belum bisa menyampaikan sudah sampai sejauh mana data yang sudah terkumpul itu.

Baca Juga: Desak Pembubaran Menwa, Mahasiswa UNS Gelar Aksi di Rektorat Siang Ini

“Kami ingin data yang disampaikan valid, tidak berdasarkan dugaan dan tekanan dari pihak lain. Kami mohon diberi ruang untuk bisa selesaikan hal ini secara profesional dan proprosional,” tegasnya.

Sunny mempersilakan kepada mahasiswa memberikan keterangan apa pun terkait pelanggaran Menwa. Dengan demikian, tim bisa menyelesaikan masalah tersebut. “Saya juga punya anak, enggak mau terjadi apa-apa terhadap anak saya. Itu komitmen saya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya