SOLOPOS.COM - Bemsi tunda demo (JIBI/Liputan6)

Demo Mei 2015 dijaga sejumlah personel kepolisian.

Solopos.com, JAKARTA — Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada Rabu (20/5/2015), diperingati sejumlah elemen masyarakat dengan aksi demo. Sebagai bentuk antisipasi terhadap peluang kericuhan, sejumlah personel kepolisian berjaga di depan Istana Negara, tanpa membawa senjata api.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepolisian resort Jakarta Pusat menyebut ada 15 elemen mahasiswa yang mendaftar perizinan akan berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu siang.

Sesuai data laporan perizinan, rencananya pergerakan pengunjuk rasa akan dimulai dari beberapa titik, antara lain dari Tugu Proklamasi, Tugu Tani, Bundaran HI dan bergerak ke depan Istana Negara.

“Ada sebanyak 15 elemen pengunjuk rasa yang mendaftar ke Polda Metro Jaya. Semuanya start dari beberapa titik yang berbeda. Rencananya mereka memulai unjuk rasa pada pukul 09.00, pukul 12.00 bahkan ada yang pukul 13.00, namun sampai sekarang belum terlihat adanya pergerakan massa,” kata Kombespol Hendro Pandowo, Kapolres Jakarta Pusat, di depan Istana Negara, Rabu siang, sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara.

Sementara itu, dilansir Liputan6, Kasubdit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Warsinem mengatakan massa yang mengajukan izin unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-107, terdiri atas mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Organisasi Masyarakat (Ormas).

Terkait dengan antisipasi terhadap kericuhan demo, Polres Jakarta Pusat menurunkan 2.500 personel gabungan dari Polres Jakarta Pusat yang disiagakan di depan Istana Negara. Jumlah tersebut disebar di beberapa titik, antara lain, 200 personel di Istana Wakil Presiden dan 1.500 personel kepolisian yang berjaga di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

“Seluruh personel yang disiagakan tidak dilengkapi dengan senjata api. Kami hanya persiapkan mobil water canon dan mobil patroli di sisi kanan dan kiri istana. Harapannya agar unjuk rasa ini berlangsung tertib dan tidak terjadi chaos,” jelas Pandowo.

Menurut Pandowo, hingga Rabu siang belum nampak adanya pergerakan elemen mahasiswa, hanya ada satu LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia yang sudah menggelar aksi di depan Istana Negara sejak pagi.

Sebelumnya, Rabu pagi, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) Ahmad Khairudin Syam bersama belasan Presiden BEM dari pelbagai universitas, menyatakan pembatalan aksi demo mereka. Ahmad mengimbau agar mahasiswa BEMSI melakukan demo, Kamis (21/5/2015), besok.

“Kita mengimbau seluruh mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEMSI untuk mengikuti aksi besok. Kita undang mereka berpartisipasi,” ujar Ahmad Khairudin Syam, dalam jumpa pers bersama di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya