SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan KSAD Letjen TNI Gatot Nurmantyo seusai meresmikan RS Ridwan Meuraksa Kodam Jaya, di Jakarta, Rabu (13/5/2015). (JIBI/Solopos.Antara/Roni)

Demo Mei 2015 diiringi isu penggulingan Presiden Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Intelijen Negara (BIN) meyakini aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa seluruh Indonesia dari beragam organisasi pada 20 Mei 2015 besok berlangsung secara aman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BIN, Marciano Norman, berharap komunikasi yang sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan perwakilan organisasi mahasiswa di Istana Senin (18/5/2015) malam menjadi pintu komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan pemerintah.

“Saya rasa komunikasi itu sudah dilakukan ya, bapak presiden kemarin telah mengundang, berbicara langsung dengan mahasiswa dan saya berharap dengan sudah dibukanya pintu komunikasi yang begitu baik oleh bapak presiden, peringatan 20 mei itu, dapat berjalan secara wajar,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/5/2015).

Aksi demonstrasi 20 Mei 2015 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Diharapkan unjukrasa yang dilakukan bertanggungjawab demi kemajuan bangsa dan negara ke depan, misalnya hal-hal yang kurang baik harus diperbaiki.

Kabar yang beredar aksi ribuan mahasiswa disebut-sebut punya misi menggulingkan pemerintahan Jokowi. Saat hal itu ditanyakan kepada BIN, Marciano Norman meminta kepada mahasiswa untuk berpikir rasional dalam menyikapi momen kebangkitan nasional.

“Saya mengajak mahasiswa untuk berpikir rasional, masa iya dalam acara peringatan kebangkitan nasional yang seharusnya dimaknai secara positif oleh seluruh bangsa indonesia,” ujar dia.

Apakah BIN sudah membaca kemungkina arah penggulingan, Marciano Norman mengatakan sudah berkomunikasi dengan semua pihak. Ia tetap berharap aksi ribuan mahasiswa berlangsung aman dan mengapresiasi prestasi Indonesia dalam mencapai kemajuan.

Sebelumnya Presiden menemui sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk melakukan dialog segala macam persoalan bangsa. Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Muhammad Puri Andamas, mengatakan hal yang disampaikan tentang kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) sudah ada titik terang.

Selain itu, disampaikan tentang Permendikbud No 49/2014 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi untuk S1 maksimal lima tahun. “Besok Pak Jokowi berjanji akan memberikan kejelasan untuk itu,” katanya.

Ketua BEM Universitas Indonesia Andi Aulia Rahman mengatakan banyak hal yang diperoleh dalam pertemuan dengan presiden. Meski demikian, ia menyimpulkan banyak yang harus diperbaiki dalam pemerintahan Kabinet Kerja.

“Banyak isu dan kasus kami sampaikan dan banyak jawaban dari presiden yang membuat kami belum puas. Hari ini bukan juga tak memiliki hasil,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya