SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo (JIBI/Antara/Adeng Bustomi)

Demo Mei 2015 berlangsung ricuh di depan Istana Negara..

Solopos.com, JAKARTA — Ditlantas Polda Metro Jaya merekayasa pengalihan arus lalu lintas di sekitar jalan protokol sebagai bentuk antisipasi kemacetan arus lalu lintas jika terjadi aksi unjuk rasa, memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Rabu (20/5/2015), dari akun Twitter TMC Polda Metro, pengalihan arus tersebut bersifat situasional, artinya hal tersebut dilakukan jika lalu lintas sangat padat.

Ekspedisi Mudik 2024

Demo ini kabarnya terpusat di Bundaran Hotel Indonesia, Istana Negara, Gedung DPR/MPR RI Jl. Gatot Subroto dan Kantor Kemenakertrans Jl. Gatot Subroto Jakarta.

Ditlantas Polda Metro Jaya memperkirakan aksi demo tersebut akan menimbulkan kepadatan lalu lintas di ruas Semanggi hingga Jl. Jendral Sudirman dan Jl. MH. Thamrin.

Sementara itu, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) Ahmad Khairudin Syam bersama belasan Presiden BEM dalam jumpa pers bersama di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, menyatakan aksi demo ditunda. Mereka sepakat berdemo besok, Kamis (21/5/2015).

“Kita mengimbau seluruh mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEMSI untuk mengikuti aksi besok. Kita undang mereka berpartisipasi,” ujar  Ahmad, sebagaimana dilansir Liputan6.

Pada Selasa (19/5/2015), sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ricuh dengan petugas kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat di depan Istana Negara.

Kericuhan tersebut  dipicu saat puluhan mahasiswa itu memaksa masuk ke Istana Negara. Tak ayal, pemaksaan tersebut mengakibatkan aksi dorong antara para demonstran dengan barikade kepolisian yang berjaga di depan Istana Negara.

Sebagaimana dilansir Liputan6, para demonstran tak dapat masuk Istana Negara. Mereka lantas berorasi di depan Istana Negara. Dalam orasinya, para mahasiswa menuntun Presiden Jokowi dengan sejumlah harapan.

Harapan tersebut antara lain, agar Presiden Jokowi mengembalikan Trisakti sebagai kiblat bangsa, menjalankan Nawacita sesuai konstitusi, mereshuffle menteri berkinerja buruk, dan menyelesaikan konflik antar lembaga hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya