SOLOPOS.COM - Ratusan ribu warga Malaysia turun ke jalan menuntut PM Najib Razak mundur. Demo dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (30/8/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Athit Perawongmetha)

Demo Malaysia mengguncang negara itu dalam beberapa hari terakhir. Demo dipicu oleh ketidakpercayaan warga terhadap PM Najib Razak.

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Ratusan ribu warga Malaysia menggelar unjuk rasa menuntut Perdama Menteri (PM) Najib Razak mengundurkan diri. Demo Malaysia itu sebagai imbas dari terjadinya krisis ekonomi global serta ketidakpercayaan terhadap pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto Fuad Bawazier meminta pemerintah Indonesia mengantisipasi apa yang terjadi di Malaysia. Menurut Fuad, apa yang terjadi Malaysia di mana ratusan ribu warganya turun ke jalan dapat menular ke Indonesia bila pemerintah tak sigap.

Apalagi demonstrasi di Malaysia juga dipicu tidak puasnya masyarakat Malaysia terhadap kinerja Perdana Menteri Malaysia yang juga tersangkut skandal korupsi.

“Jadi selain masalah ekonomi yang katanya sama-sama kena imbas global kan, ada masalah keinginan masyarakat, rakyat Malaysia untuk melengserkan Najib,” ujar Fuad Bawazier usai menjadi pembicara dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2015) sebagaimana dikutip Okezone.

Lebih lanjut mantan Dirjen Pajak ini menganggap apa yang terjadi di Malaysia saat ini hampir sama dengan yang terjadi di Indonesia pasca 1998, di mana masyarakat menuntut adanya reformasi karena hilangnya kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto.

“Pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi harus segera mengantisipasinya agar krisis ekonomi tak berlanjut ke krisis politik seperti tahun 1998 lalu,” tegas Fuad.

Apabila Jokowi-JK tak sigap, menurut Fuad bukan tak mungkin, hal yang saat ini terjadi di Malaysia menular ke Indonesia. Artinya, gejolak politik dan ekonomi saat Reformasi 1998 dapat terjadi lagi di Indonesia. “Jadi ini (masalah Malaysia dan Indonesia) artinya berhimpit (saling terkait) masalah agenda krisis politik dengan krisis ekonomi,” pungkas Fuad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya