SOLOPOS.COM - Ratusan ribu warga Malaysia turun ke jalan menuntut PM Najib Razak mundur. Demo dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (30/8/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Athit Perawongmetha)

Demo Malaysia mendapat dukungan dari mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Muhammad.

Solopos.com, KUALA LUMPUR-Mantan pemimpin Malaysia Mahathir Mohamad, yang bergabung dengan para pendemo antipemerintah pada hari kedua, Mimggu (30/8/2015), menyerukan gerakan “kekuatan rakyat’ menggulingkan Perdana Menteri Najib Razak akibat dugaan suatu skandal korupsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Cara satu-satunya rakyat untuk mengembalikan sistem lama ialah mereka menggeser perdana menteri ini [Najib Razak],” kata Mahathir, 90 tahun, yang pernah menjadi penyokong Najib dan sekarang pengritik paling pedasnya.

“Dan untuk menggeser dia, rakyat harus memperlihatkan kekuatan rakyat. Rakyat seluruhnya tidak menginginklan pemimpin korup seperti ini,” kata Mahathir, yang sangat dihormati, kepada media sebelum mengikuti unjuk rasa, Minggu siang.

Ekspedisi Mudik 2024

PM Najib telah mendapat serangan-serangan selama beberapa pekan sejak dilaporkan bahwa para penyelidik yang memeriksa lembaga investasi dana negara 1Malaysia Development Berhad (IMDB) telah menemukan pengiriman dana senilai lebih dari US$600 juta ke rekening atas nama Najib.

Pada Sabtu (29/8/2015), ribuan pemerotes berkumpul di Kuala Lumpur untuk mengikuti unjuk rasa menuntut pengunduran diri Najib.

Para pemerotes berharap dapat memantik gerakan kekuatan rakyat yang mendepak Najib, tetapi para pengulas politik meragukan ia akan ditumbangkan.

Keamanan diperketat dan akses ke suatu alun-alun tempat para pemerotes berencana untuk berkumpul dirintangi. Pihak keamanan mengerahkan beberapa kendaraan antihuru-hara dan sabuah senjata meriam air di dekat alun-alun itu.

Portal Malaysiakini menyebut sebanyak 50.000 orang telah berkumpul pada Sabtu siang tetapi polisi menyatakan jumlah pengunjuk rasa setengahnya.

Para pemerotes membawa karton bertuliskan “Keluar, Najib, keluar” dan meniup terompet serta meneriakkan “bersih”. Bersih juga merupakan sebuah organisasi prodemokrasi yang berada di belakang unjuk rasa dua hari di Kuala Lumpur dan dua kota utama di negara bagian Malaysia yang berada di Kalimantan.

Pemerintah Malaysia pada Kamis (27/9/2015) menyatakan akan menutup jalur ke sejumlah laman, yang mengumumkan unjuk rasa besar untuk menurunkan Najib.

Sebelumnya, persekutuan masyarakat madani, Bersih, berjanji mengerahkan puluhan ribu orang di ibu kota Malaysia, Kualalumpur, dan dua kota lain pada Sabtu dan Minggu.

Pemerintah menyebut unjuk rasa itu tidak sah, sehingga memunculkan kekhwatiran akan bentrokan.

Pemerintah akan menutup laman, yang memromosikan, menyebarkan informasi, dan menyeru warga bergabung” dengan unjuk rasa, kata Komisi Multimedia dan Komunikasi Malaysia (MCMC) dalam pernyataan tertulis.

MCMC beralasan unjuk rasa itu akan “mengancam stabilitas” dan “mencoreng nama baik negara.” Hingga kini masih belum diketahui seberapa luas pemblokiran itu akan dilakukan.

Sejumlah menteri dalam kabinet kini mengakui bahwa Najib telah menerima dana tersebut dalam bentuk deposito ke dalam rekening pribadinya sejak 2013. Fakta itu kali pertama terungkap oleh laporan investigasi dari Wall Street Journal pada bulan lalu.

Najib beberapa bulan sebelumnya menghadapi tekanan terkait tudingan hilangnya sejumlah besar uang dalam kesepakatan bisnis yang melibatkan 1MDB, yang dibentuk oleh Najib pada 2009. Najib dan 1MDB dengan keras membantah telah melakukan tindakan yang melanggar hukum.

Sejumlah menteri dalam kabinet menerangkan bahwa uang yang diterima Najib merupakan “sumbangan politik” dari sejumlah sumber Timur Tengah yang tidak diketahui identitasnya. Menteri-menteri itu juga menegaskan bahwa tidak ada tindakan Najib yang melanggar hukum.

Rekening Najib sejak saat itu ditutup dan belum ada yang mengetahui di mana uang senilai lebih US$600 juta itu.

Terungkapnya kasus ini kemudian memicu kemarahan publik Malaysia, termasuk anggota dari partai Najib berasal.

Pemerintah Malaysia sudah melarang satu surat kabar untuk beredar selama tiga bulan karena dinilai terlalu agresif dalam memberitakan skandal Najib. Di sisi lain, pemerintah juga mengancam akan memenjarakan siapapun yang memberitakan hal sama dengan tudingan melawan pemerintah.

Partai Najib berasal, UMNO, telah menguasai Malaysia sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1957. Namun, perolehan suara UMNO terus menurun dalam beberapa tahun terakhir akibat sejumlah skandal korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya