Demo mahasiswa yang memprotes kenaikan harga BBM dipusatkan di Balai Kota Solo.
Solopos.com, SOLO – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menuai protes. Seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Soloraya menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM di Balai Kota Solo, Selasa (31/3/2015).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Mereka menduduki Balai Kota setelah melakukan longmarch dari Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) di Mesen dan Bundaran Gladak. Aksi digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-UNS, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Solo, dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Solo.
Pantauan
Mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal dan orasi. Dalam orasi, seorang peserta aksi dari UNS menyebut Jokowi adalah presiden orderan asing. “Dulu orde lama kita [mahasiswa] turunkan, orde baru kita turunkan. Sekarang ada presiden orderan asing, maka mesti kita turunkan!,” serunya.
Koordinator aksi, Hari Kusuma Darmawan, mengatakan pihaknya mendesak Jokowi mengembalikan subsidi BBM. Menurutnya, ketidakstabilan harga BBM membuat sektor perekonomian hingga transportasi berada dalam posisi gawat darurat.
“Kami menuntut pemerintah menstabilkan perekonomian salah satunya dengan subsidi BBM,” kata dia.
Kepala Kesbangpol Solo, Suharso, tak mempermasalahkan penggunaan Balai Kota untuk berdemo.
“Kami hanya memastikan bahwa tidak ada penyusupan dalam demo, tidak ada aksi bakar-bakar ban. Karena peserta aksi menyatakan demo damai, ya akhirnya kami perbolehkan,” kata dia.