SOLOPOS.COM - KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya Mahasiswa Salatiga yang tergabung dalam Jaringan Salatiga Peduli Papua menggelar aksi solidaritas bagi mahasiswa Papua Jogja di halaman depan kampus UKSW Salatiga, Rabu (20/7/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Demo mahasiswa digelar para mahasiswa Salatiga yang menyebut diri Jaringan Salatiga Peduli Papua di kampus UKSW.

Semarangpos.com, SALATIGA – Puluhan mahasiswa Salatiga yang menyebut diri sebagai Jaringan Salatiga Peduli Papua (JSPP) sukses menggelar aksi unjuk rasa di kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Rabu (20/7/2016). Demo mahasiswa yang digelar sebagai bentuk solidaritas melawan intimidasi mahasiswa Papua di Jogja itu tak diikuti satu pun mahasiswa asal Papua.

Aksi yang digelar pukul 10.30-11.45 WIB itu berlangsung damai. Aksi diawali dengan menyanyikan lagu karangan band asal Bali Notress berjudul Indonesia Begitu Katanya dan pembacaan puisi karangan Gus Mus berjudul Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana.

Meskipun sempat mendapat penolakan dari beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas), demo mahasiswa itu tetap digelar. Meski demikian, acara ini berlangsung tanpa keikutsertaan satu pun mahasiswa asal Papua yang menjadi objek dari aksi tersebut.

Koordinator aksi, Evan Adiananta, berdalih aksi ini dilakukan murni atas inisiatif kelompoknya tanpa campur tangan dari para mahasiswa Papua. Ia tidak menampik bahwa jumlah mahasiswa Papua di Salatiga cukup banyak, meski demikian hal itu bukan alasan mengharapkan kehadiran mereka sebagai massa aksi.

“Ini murni aksi kemanusiaan dari kami yang peduli terhadap masalah yang dihadapi para mahasiswa Papua pascakerusuhan yang ada di Yogyakarta, beberapa waktu lalu [Jumat, 15 Juli 2016]. Memang tidak ada mahasiswa Papua yang ikut. Tapi, enggak masalah, toh ini murni aksi kemanusiaan dan boleh diikuti siapa saja yang peduli dan menentang tindak diskriminasi,” ujar Evan saat berbincang dengan Semarangpos.com di sela-sela aksi.

Evan mengaku sebenarnya pihaknya sudah memberitahukan akan menggelar aksi itu kepada para mahasiswa Papua di Salatiga. Namun, ia tidak tahu menahu alasan para mahasiswa Papua itu tidak ikut serta dalam aksi yang digagas Jaringan Salatiga Peduli Papua (JSPP).

“Mungkin mereka ingin menenangkan diri lebih dulu dan menjaga suasana yang kondusif pascakerusuhan di Yogyakarta, kemarin. Kami juga enggak mempermasalahkan ketidakikutsertaan mereka,” imbuh Evan.

Dalam aksi itu, para mahasiswa yang tergabung dalam JSPP itu menuntut negara untuk bersikap lebih adil dengan melindungi kebebasan berpendapat warganya sebagai nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia (HAM), menghentikan segala bentuk diskriminasi, intimidasi dan kekerasan terhadap orang Papua, menuntut aparat penegak hukum bersikap adil dalam menegakan hukum tanpa memandang suku agama, ras maupun status sosial, serta menolak dan mengecam segala aksi yang melanggar HAM terhadap siapa pun dan di mana pun, termasuk kepada orang-orang Papua.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Rekomendasi
Berita Lainnya