SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Demo kembali mengguncang Jakarta. Kali ini digelar oleh massa pendamping dana desa.

Solopos.com, JAKARTA – Proses rekrutmen dan kinerja petugas pendamping dana desa dianggap tidak transparan dan bermasalah. Hal itu memicu unjuk rasa di depan Istana.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Terlihat massa yang mengenakan kemeja atau kaos warna putih itu terlihat di sekitar Monas yang menghadap ke Istana. Mereka membentangkan spanduk-spanduk serta berorasi.

Tampak beberapa spanduk seperti ‘Jangan Ada Dusta Di Antara Kita’ serta ‘Jangan Main-main dengan Kebijakan’. Mereka juga berorasi dengan membuat lingkaran menghadap ke arah Istana, Rabu (23/3/2016).

Para pendemo itu juga membawa banner yang bertuliskan nama daerah mereka seperti Sumedang dan Bekasi. Puluhan aparat kepolisian pun telah berjaga agar aksi demonstrasi berlangsung tertib.

Para pendempo itu mengkritik Kementerian Desa, Percepatan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDT) yang dianggap tidak transparan dalam melakukan rekrutmen petugas pendamping dana desa. Ada dugaan politisasi yang dilakukan dalam seleksi pendamping dana desa.

Namun Mendes PDT Marwan Jafar telah membantah adanya politisasi dalam seleksi pendamping dana desa itu. Sempat beredar isu bahwa muncul surat pernyataan calon peserta rektutmen pendamping dana desa harus menjadi kader PKB, partai asal Marwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya