SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Puluhan orang gabungan dari berbagai organisasi masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Bupati Sragen, Senin (3/5). Aksi yang dimulai pukul 06.00 WIB berlangsung rusuh. Massa melakukan sweeping sejumlah PNS yang bakal mengikuti upacara Hardiknas.

Tidak hanya itu, adu mulut sampai adu otot terjadi saat massa menembus pagar betis aparat pengendalian massa (Dalmas) Polres Sragen. Akibatnya seorang anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Angga alias Jegos mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Anggota PPM berpotongan aparat itu sempat diamankan petugas Polres Sragen. Namun Jegos berhasil dikeluarkan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota aparat tidak mengelami luka serius, hanya benturan tangan saat berdesak-desakan. Sementara seorang kerabat Bupati yang mencoba menggabadikan gambar momentun aksi menjadi sasaran amukan massa. Kerabat Bupati langsung didatangi massa yang sebelumnya terkonsentrasi di depan Pemkab Sragen. Kerabat Bupati mendapatkan pukulan beberapa kali, karena dipaksa di bawa ke tengah arena aksi untuk diadili.

Aksi brutal massa terhadap kerabat Bupati terpecah saat seorang anggota Polres Sragen mencoba meminta tongkat bertalikan bendera merah putih yang dibawa seorang pendemo. Konsentrasi massa langsung tertuju pada polisi itu. Sebagai dampak peristiwa itu, antara massa dan Dalmas nyaris terjadi bentrokan fisik.

Massa pendemo terpecah menjadi dua bagian, yakni di depan pintu barat dan timur tempat masuknya para pegawai negeri sipil (PNS) ke kompleks Pemkab Sragen. Massa menghalang-halangi dan melakukan aksi sweeping PNS yang bakal mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Upacara Hardiknas yang sedianya dihadiri Bupati sebagai pembina upacara gagal. Pembina upacara dilaksanakan pejabat pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Darmawan Minto Basuki.

”Sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan pihak Polres. Massa pendemo dikurangi agar bisa masuk kompleks Pemkab. Kesepakatan antara kami dan Polres dikhianati, ternyata kami tetap tidak boleh masuk. Aksi brutal warga dipicu oleh kebijakan sepihak Polres Sragen,” tegas Koordinator Aksi Demo, Jamal.

Kapolres Sragen AKBP Drs Jawari mengingatkan langsung kepada pendemo agar jangan anarkhis. Kapolres mengimbau agar pelaksanaan aksi berlangsung tertib. Setidaknya ada satu peleton anggota Dalmas yang disiapkan untuk mengantisipasi aksi demo. ”Tolong hormati upacara Hardiknas. Selain itu jangan main hakin sendiri dan jangan anarkhis,” tambahnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya