SOLOPOS.COM - Massa dan polisi saling berhadap-hadapan (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

Massa dan polisi saling berhadap-hadapan (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

BOGOR- Ratusan warga Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor. Warga menuntut lahan seluas 236 hektare yang dikuasai sebuah perusahaan dikembalikan ke masyarakat supaya bisa digarap kembali.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Aksi demo sempat ricuh ketika warga mencoba merangsek ke dalam kompleks kantor BPN, Senin (16/7/2012). Warga minta BPN tidak hanya menemui perwakilan, tapi massa. Aksi saling dorong terjadi antara petugas dan warga. Selain aksi dorong, warga melempari petugas dengan botol air mineral. Kericuhan itu membuat pagar besi kantor BPN jebol.

Salah satu warga Hambalang H Kosasih mengatakan, warga menuntut lahan secepatnya dikembalikan kepada warga. Karena warga menggantungkan mata pencahariaannya pada lahan tersebut. “Kami ingin lahan tersebut bisa digarap lagi oleh warga,” katanya.

Di lahan sengketa tersebut, terdapat lebih kurang 500 warga yang menggantungkan hidup. Mereka mengklaim lahan tersebut digarap turun temurun sejak tahun 1960. Dengan masih dikuasainya lahan tersebut oleh perusahaan, warga tidak bisa menggarap.

“Sekarang ini cuma beberapa saja yang menggarap lahan. Tapi warga yang pernah menggarap lahan, tidak bisa mencari nafkah,” ungkap Kosasih.

Pihak BPN sendiri usai menemui perwakilan warga berjanji akan meninjau lokasi. Saat hendak meninggalkan kantor BPN, warga sempat bersitegang dengan aparat. Sebabnya, salah satu warga hendak ditangkap dengan tuduhan ikut merusak pagar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya