Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Habibah merupakan satu dari puluhan perempuan yang turut berdemo dengan menimang anaknya. Yang lebih menarik, Habibah sekaligus membawa dua anaknya. Dia tidak takut akan kondisi kesehatan buah hatinya yang berusia kurang dari tiga tahun. “Saya sudah terbiasa membawa anak saya ketika ada acara seperti ini. Kesehatan anak memang saya perhatikan, tapi daripada dibiarkan di rumah lebih baik saya bawa ke sini,” tutur Habibah kepada Solopos.com.
Maksud dan tujuan Habibah menimang anaknya larut dalam suasana demontrasi tidak lain untuk menanamkan dalam diri anak jiwa keprihatinan atas nasib umat Islam di Palestina yang dibantai warga Israel. “Kapan lagi kita mendidik anak untuk berdakwah di jalan Allah kalau tidak dimulai dari kecil. Bagi saya, sakit dan tidaknya anak bukan karena ikut acara seperti ini. Jika saat anak sakit, ya pasti kita tahu diri. Bukan karena apa-apa, saya murni ingin mendidik anak berjuang di jalan Allah,” jelas Habibah yang kerap mengikuti acara serupa.
Hal senada diungkapkan Reny, 26. Warga asal Solo ini menepis anggapan bahwa anak tidak boleh diajak mengikuti jejak orangtuanya. “Bahkan sejak anak dalam kandungan, saya selalu aktif mengikuti acara seperti ini. Biar anak kelak tidak kaget ketika ibunya aktif berdakwah,” papar Reny.
Lebih lanjut Habibah mengutarakan umat Islam di Palestina yang menjadi korban serangan senjata dari Israel perlu dibela oleh seluruh kaum muslim di dunia. Dia mengumpamakan umat Islam bagaikan satu tubuh manusia. “Ibaratnya apabila bagian tubuh merasa sakit, maka bagian tubuh lainnya turut membantu untuk menyembuhkan. Begitu pula dengan kondisi umat Islam di Palestina, mereka wajib ditolong. Kita tidak bisa mengandalkan pemerintah,” papar Habibah.