SOLOPOS.COM - Mahasiswa berusaha melewati pagar depan DPRD Solo, Selasa (24/9/2019). (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di depan Gedung DPRD Solo, Selasa (24/9/2019), siang hingga sore berakhir ricuh. Pengunjuk rasa terlibat bentrok fisik dengan aparat kepolisian sekitar pukul 14.16 WIB di pintu masuk kompleks DPRD.

Aksi bermula dari upaya pengunjuk masuk ke Gedung DPRD Solo secara bersama-sama. Tapi keinginan tersebut ditolak polisi dengan alasan kapasitas tampung Gedung DPRD Solo yang tak akan menampung seluruh pengunjuk rasa.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Alhasil kerumunan mahasiswa tertahan barikade polisi di gapura masuk Kompleks DPRD Solo. Upaya negosiasi yang dilakukan Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai menggunakan pengeras suara ditolak mahasiswa yang ingin semuanya masuk.

“Karena tempat yang sangat terbatas, sedangkan rekan-rekan begitu banyak, saya mengharapkan dari masing-masing perwakilan. Karena yang datang di sini bukan dari UMS, UNS, atau Unisri,” seru Kapolres.

Setelah tak menemukan titik temu, pengunjuk rasa tetap bertahap di depan gerbang kompleks DPRD sembari berorasi dan bernyanyi lagu perjuangan. Baru sekitar pukul 14.16 WIB terjadi lah bentrok antara aparat dengan pengunjuk rasa.

Tidak tahu siapa yang memulai, ke dua kubu terlibat saling dorong, hingga aparat kepolisian terdesak mundur. Mengetahui hal itu dua personel polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa agar konsentrasi mereka pecah.

Benar saja, begitu gas air mata menyebar, ribuan mahasiswa langsung kocar-kacir. Mereka berlari menjauh dari kompleks DPRD. Tapi para mahasiswa bukan tanpa perlawanan. Sejumlah benda keras di dekat mereka dilemparkan ke polisi.

Termasuk batu dan bata yang ada di sekitar lokasi bentrok. Upaya tersebut tak membuat polisi mundur. Aparat justru terus merangsek maju dan mengejar mahasiswa hingga badan Jl. Adi Sucipto. Dua mobil water canon pun ikut keluar.

Tak lama berselang aksi saling serang pun berhenti. Polisi kembali membuat barikade di Jl. Adi Sucipto sisi timur DPRD dan sisi barat DPRD. Dua mobil water canon ikut disiagakan untuk memukul mundur mahasiswa bila merangsek maju.

Usai bentrok, sebagian pengunjuk rasa meninggalkan lokasi aksi. Walau masih ada sebagian orang yang bertahan. Mereka berkerumun di sisi barat dan timur Jl. Adi Sucipto, berhadapan dengan polisi. Jumlah mereka tak sebanyak sebelumnya.

Situasi pun berangsur pulih. Sekitar pukul 15.24 WIB pasukan polisi yang membuat barikade di Jl. Adi Sucipto ditarik kembali ke kompleks DPRD. Secara bergelombang para pengunjuk rasa pun pulang atau meninggalkan lokasi unjuk rasa.

Pantauan Solopos.com, bentrok aparat kepolisian dengan pengunjuk rasa membuat seorang mahasiswa Unisri bernama Rico terluka. Dia terkena lontaran gas air mata di bagian kaki kanannya saat ricuh sehingga kesulitan bernafas dan tangan kaku.

“Dia terkena sasaran lontaran gas air mata di bagian kakinya. Dari situ mungkin dia shock, sehingga mengalami sesak nafas dan segala macam. Kaki dan tangan kaku. Setelah ditangani medis mulai membaik,” ujar Duta, mahasiswa UMS.

Dari pihak kepolisian pun ada seorang polisi yang kesakitan lantaran matanya terkena gas air mata. Oleh rekan-rekannya dia langsung ditolong untuk mendapatkan penanganan. Aksi unjuk rasa juga diwarnai aksi anarkistis massa.

Pantauan Espos seusai unjuk rasa, sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) serta fasilitas DPRD Solo rusak. Seperti taman di depan gapura masuk DPRD, tulisan DPRD Kota Surakarta sebelah timur, pintu masuk DPRD, serta sejumlah fasilitas lain.

Tulisan atau coretan tidak senonoh pun ditemukan di gapura masuk DPRD Solo. Selain itu tanaman di taman dekat gapura masuk ikut terinjak-injak. Staf Sekretariat DPRD Solo bergotong-royong membersihkan sampah seusai unjuk rasa. Selain itu, para mahasiswa peserta aksi juga berinisiatif mengumpulkan sampah-sampah plastik di lokasi unjuk rasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya