SOLOPOS.COM - Ratusan pengemudi ojek online Go-Jek di DIY aksi unjukrasa di kantor Go-Jek Indonesia Perwakilan DIY, Jalan Tentara Zeni Pelajar, Kecamatan Jetis, Senin (15/8/2016). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Demo di Jogja dilakukan oleh pengemudi Go-jek

Harianjogja.com, JOGJA-Ratusan pengemudi ojek online Go-Jek di DIY menyatakan mogok operasi selama empat hari ke depan. Sikap tersebut sebagai bentuk penolakan atas kebijakan managemen Go-Jek yang menurunkan tarif order dari Rp15.000 menjadi Rp8.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sikap mogok massal disepakati dalam aksi unjukrasa di kantor Go-Jek Indonesia Perwakilan DIY, Jalan Tentara Zeni Pelajar, Kecamatan Jetis, Senin (15/8/2016).

“Mulai hari ini 15 Agustus sampai 19 Agustus tidak ada bidding, sepakat tidak ada pengambilan order,” kata Koordinator Unjukrasa Widya Dwi Rahmadi, dalam pernyataan sikap dihadapan ratusan Driver Go-Jek.

Ramadi menilai kebijakan baru managemen Go-Jek Indonesia yang diberlakukan sejak tiga hari lalu melalui versi 100 sangat tidak menguntungkan bagi para pengemudi Go-Jek. Sistem penilaian performa harian pengemudi dinilai tidak jelas dan tidak adil bagi pengemudi.

Selain itu, mereka juga meminta managemen mengembalikan fitur pilihan jasa mulai dari Go-Rider, Go-Sent, Go-Food, Go-Mart, dan Go-Shop, artinya tidak mewajibkan driver mengambil semua layanan tersebut, karena berkaitan dengan kecenderungan masing-masing driver di setiap layanan dan modal.

Selama ini para pengemudi Go-Jek merasa nyaman dengan sistem aplikasi 98 atau sebelum diubah ke versi 100. Mereka pun memberikan tenggat waktu kepada Managemen Go-Jek Indonesia untuk merespon tuntutan tersebut sampai batas waktu 19 Agustus mendatang. “Bila tidak ada tindaklanjut maka kami akan kembali menentukan sikap,” ujar Rahmadi.

Namun, Rahmadi mengingatkan kepada semua pengemudi Go-Jek untuk tidak melakukan kekerasan dan sweeping selama masa mogok operasi. Dalam kesempatan tersebut para pengemudi Go-Jek ramai-ramai membtalkan setiap order penumpang yang masuk melalui apliksi Go-Jek di telepon selular masing-masing pengemudi.

Dalam kesempatan unjukrasa itu beberap perwakilan juga diterima oleh managemen Go-Jek perwakilan DIY. Namun pertemuan itu tertutup untuk media. Harian Jogja sudah berusaha minta konfirmsi terkait tuntutan para pengemudi Go-Jek ke managemen, namun tidak ada tanggapan.

Pihak managemen hanya memberikan alamat email kepada awak media agar pertanyaan media bisa melalui email rini.widuri@go-jek.com. Namun sampai pukul 16.30 WIB pertanyaan Harian Jogja melalui emai tersebut belum mendapat balasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya