SOLOPOS.COM - Anggota keamanan kampus memukul mahasiswa dari aliansi partai menuju perubahan saat unjukrasa di Kompleks UIN Sunan Kalijogo Jl. Laksda Adisucipto, Sleman, Jumat (17/5/2013). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Anggota keamanan kampus memukul mahasiswa dari aliansi partai menuju perubahan saat unjukrasa di Kompleks UIN Sunan Kalijogo Jl. Laksda Adisucipto, Sleman, Jumat (17/5/2013). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

JOGJA—Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga terlibat bentrok dengan petugas keamanan kampus dalam aksi demonstrasi yang dilakukan di depan gedung rektorat kampus tersebut Jumat (17/5/2013).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Aksi yang dillakukan empat elemen mahasiswa yakni Partai Aliansi Demokrat (PAD), Partai PAS, Partai Pencerahan dan Partai Proletar ini awalnya berlangsung damai. Seratusan mahasiswa yang berkumpul di depan Gedung Multi Perpustakaan, pukul 14.00 WIB berjalan kaki menuju depan gedung rektorat sambil meneriakkan orasi dan membentangkan spanduk.

Sampai di depan gedung Rektorat yang telah dijaga oleh puluhan petugas keamanan kampus, sejumlah mahasiswa bergantian meneriakkan orasi. Mereka menuntut rektorat membubarkan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) yang pembentukannya dinilai menyalahi aturan serta menuntut rektor dan wakil rektor untuk mundur dari jabatannya.

Mahasiswa yang membawa beberapa ban bekas kemudian menumpuk ban serta kertas dan lembaran plastik di depan pintu gedung rektorat untuk dibakar. Ketika api disulut, petugas keamanan langsung mendorong ban untuk memadamkan api.

Tindakan inilah yang memicu bentrok karena massa mahasiswa ingin mempertahankan api. Bentrok dan aksi dorong tidak terhindarkan. Sempat terjadi aksi pukul, namun segera dilerai oleh petugas serta mahasiswa sehingga tidak ada yang terluka. Massa kembali berorasi dan meneriakkan tuntutan mereka, serta meminta petugas keamanan tidak menghalangi tindakan mereka.

Para mahasiswa kembali mengumpulkan ban dan plastik ke teras gedung, kemudian membakarnya. Kali ini, tidak ada tindakan pelarangan oleh petugas sehingga api berkobar dan asap hitam membubung tinggi. Api bertahan hingga ban habis.

Pada akhir aksinya, sejumlah mahasiswa menyegel gedung rektorat dengan memasang rantai dengan gembok pada kuncinya. Mereka juga memasang sejumlah tulisan di dinding depan rektorat.

Koordinator aksi, Ukon Furkonudin mengungkapkan kegiatan itu merupakan aksi ke sepuluh setelah upaya yang dilakukan sebelumnya tidak membuahkan hasil. “Kami sudah beberapa kali audiensi dengan rektor, tetapi belum ada tindakan yang diambil,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya