SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi buruh melintas di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jl Jendral Sudirman, Jakarta. (JIBI/Dok)

Demo buruh akan digelar untuk mencegah PHK besar-besaran karena kondisi ekonomi.

Solopos.com, JAKARTA – Kalangan buruh akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di Ibu Kota Jakarta, Selasa (1/9/2015). Rencananya, 48.000 buruh long march dari Bundaran HI ke Istana Presiden.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan tercatat hampir sekitar 48.000 buruh akan ikut aksi di istana dan dilanjutkan nanti di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Pada tanggal 1/9 KSPI, KSBI dan beberapa serikat buruh lain memang akan melakukan aksi unjuk rasa serentak di 20 provinsi. Untuk Jabodetabek di Jakarta yaitu kami rencanakan long march dari bundaran HI ke Istana,” kata Iqbal seusai pertemuan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (29/8/2015).

Iqbal mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan imbauan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian agar aksi yang dilakukan tidak mengganggu ketertiban umum dan kepentingan masyarakat lainnya terutama pengguna jalan.

“Tentu imbauan dari Bapak Kpolda akan kami pertimbangkan untuk tidak mengganggu arus lalu lintas dan untuk ada di tempat lokasi. Karena selama ini kami lakukan long march dari Bundaran HI sampai dengan Istana, sampai hari ini belum ada perubahan, tetap akan long march,” ujarnya.

Pertemuan itu dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian dan jajarannya, Pangdam Jaya Letjen Agus Sutomo, anggota Komisi IX DPR Irma Suryani, Dirjen PHI Depnaker Hariyani, Ismiwanto dari Kemenkes, Sekda DKI Jakarta Syaifullah.

Menurut Iqbal, aksi unjuk rasa itu berkenaan dengan potensi terjadinya PHK besar-besaran akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dolar, melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan juga terpuruknya daya beli buruh dan masyarakat karena tingkat upah tidak memadai untuk membeli barang.

“Sekali lagi aksi ini adalah aksi damai, aksi yang tidak bermaksud mengganggu kepentingan orang lain yang tentang teknis di lapangannya tentu akan kami koordinasikan,” ucap dia.

Iqbal menjelaskan aksi unjuk rasa di 20 provinsi lain dilaksanakan di kantor Gubernur derah masing-masing dengan isu yang sama.

Dia mengatakan ada 9 poin aspirasi yang menjadi tuntutan buruh pada aksi, Selasa depan itu.

Di antaranya, turunkan harga barang dan BBM, meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah untuk tidak terjadinya PHK besar-besaran akibat situasi ekonomi yang kurang baik, hentikan kemudahan-kemudahan masuknya tenaga kerja asing.

Selain itu, buruh meminta kembalikan daya beli khusus tahun 2016 adanya kenaikan upah minimum, jaminan kesehatan , jaminan pensiun tak boleh ada diskriminasi, serta tegakkan aturan kesehatan dan keselamatan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya