JAKARTA- Aksi simpatik sekaligus sindiran ke pemerintah dilakukan mahasiswa saat menggelar demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/3/2012).
Sekitar 80 mahasiswa dari BEM Universitas Indonesia melakukan aksi tolak kenaikan BBM dengan menggelar “Operasi Pasar BBM Murah”. Mereka membawa 150 botol bensin, masing-masing botol berisi 1 liter, untuk dijual kepada masyarakat luas dengan harga Rp2500.
Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024
“Harga tersebut merupakan harga bensin sebelum rezim Susilo Bambang Yudhoyono,” kata juru bicara aksi, Anisa M. Pamungkas kepada Antara.
Anisa mengemukakan aksi mereka itu untuk menyampaikan pesan bahwa jika mahasiswa bisa menjual bensin murah, seharusnya pemerintah juga bisa.
Beberapa pengguna sepeda motor yang lewat di jalan Merdeka Utara menghentikan kendaraan mereka untuk isi bensin. Dalam waktu tak terlalu lama, bensin seharga Rp2.500 itu habis.
“Tadi saya ditawari untuk membeli bensin murah, ya sudah saya minggir. Yang pasti saya menolak kenaikan BBM karena efek dominonya pasti besar,” kata Sofyan, salah satu pembeli.