SOLOPOS.COM - ilustrasi (Foto detikcom)

ilustrasi (Foto detikcom)

JAKARTA- Demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan gedung DPR memanas. 300-an Pendemo yang menamakan dirinya Front Oposisi Rakyat Indonesia (FORI) memaksa membuka gerbang utama DPR yang dihalang-halangi aparat kepolisian.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Pantauan detikcom, Selasa (27/3/2012), massa terus memaksa menggeser pintu pagar. Setelah adu otot dengan polisi, pintu setinggi lima meter tersebut bergeser satu meter. Mendapati pintu terbuka, massa pun langsung berebut masuk. Hal ini langsung ditahan oleh polisi dengan memasang badan.

Tak ayal saling dorong antara dua kelompok itu terjadi. Situasi memanas saat beberapa orang melempar batu dari arah belakang. Tetapi kedua belah pihak menahan agar tidak terprovokasi. Korlap aksi dari atas truk pengangkut sound system menyerukan agar peserta aksi tetap di barisan. “Tahan-tahan! Ikuti komando saya! Jangan masuk! Tetap di barisan!” teriak komando aksi.

Mendapati teriakan ini, massa yang berasal dari 15 gabungan LSM langsung menahan diri. Lemparan batu tidak berlangsung lama dan massa kembali di barisan.

Hingga kini massa masih beraksi dengan terus meneriakkan yel-yel penolakan kenaikan harga BBM. Adapun lalu lintas Jalan Gatot Soebroto masih lancar karena massa tidak banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya