SOLOPOS.COM - Polisi antihuru hara bersiaga di jalan raya yang mengarah ke Kedubes AS di dekat Tahrir Square, Kairo, saat merebaknya aksi unjuk rasa mengecam film yang dinilai menghina Nabi Muhammad. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Polisi antihuru hara bersiaga di jalan raya yang mengarah ke Kedubes AS di dekat Tahrir Square, Kairo, saat merebaknya aksi unjuk rasa mengecam film yang dinilai menghina Nabi Muhammad. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

KAIRO –Presiden Mesir Mohamed Mursi, Kamis (13/9/2012) mengecam keras aksi penyerbuan yang dilakukan para pengunjuk rasa pengecam film yang dinilai menghina Islam ke kedutaan besar asing. Dirinya menyatrakan mendukung semua aksi unjuk rasa yang damai, namun bukan aksi penyerangan.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Menyatakan pendapat, kebebasan berunjuk rasa dan menyatakan sikap dijamin, namun tidak dengan menyerang milik umum atau pribadi, misi diplomatik atau kedutaan besar,” tegas presiden hasil Pemilu bebas pertama di Mesir itu. Mursi juga menegaskan kembali janji untuk melindungi warga asing di Mesir. “Kita semua bangsa Mesir menolak segala bentuk penyerangan atau penghinaan terhadap Nabi,” imbuh Mursi dalam pernyataannya yang disiarkan di TV-TV nasional.

Mursi menyatakan pula sudah berbicara dengan Presiden Barack Obama. “Saya tegaskan padanya perlunya tindakan hukum yang tegas bagi mereka yang menginginkan rusaknmya hubungan di antara rakyat dan khususnya antara rakyat Mesir dan Amerika,” ujarnya.

Salah satu pendukung film Innocence of Muslims itu adalah seorang warga Mesir golongan Kristen Koptik yang tinggal di AS. Potongan-potongan film itu sudah beredar di internet selama beberapa pekan dan memicu kemarahan warga muslim.

Dalam aksi unjuk rasa yang terjadi di Kairo, seiring dengan aksi serupa di Libya yang sudah mengambil korban jiwa Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens, para pengunjuk rasa juga menyerbu Kedubes AS dan berhasil merobek bendera AS yang berkibar. Aksi unjuk rasa ini akan menjadi ujian bagi Mursi sebagai presiden, khususnya terkait posisinya sebagai tokoh Ikhwanul Muslimin, organisasi Islam yang selama ini sering dicurigai oleh negara-negara Barat. Mursi harus bisa menyeimbangkan posisi di antara menjaga hubungan dengan AS dan para sekutunya dan mengakomodasi kemarahan warga muslim yang menilai film Innocence of Muslims sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad.

Polisi dan pengunjuk rasa terlibat bentrok di dekat Kedubes AS di Kairo. Media setempat melaporkan 13 orang cedera dalam bentrokan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya