SOLOPOS.COM - Pasukan keamanan Yaman berjaga-jaga di kawasan pusat kota Sana'a. Kondisi Yaman masih cenderung rawan akibat aksi pemberontakan kelompok Al Qaeda di kawasan selatan negeri, konflik politik dan aksi demo anti Amerika yang merebak. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Pasukan keamanan Yaman berjaga-jaga di kawasan pusat kota Sana'a. Kondisi Yaman masih cenderung rawan akibat aksi pemberontakan kelompok Al Qaeda di kawasan selatan negeri, konflik politik dan aksi demo anti Amerika yang merebak. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

SANA’A –Ratusan pengunjuk rasa menyerbu Kedutaan Besar AS di Sana’a, Yaman, Kamis (13/9/2012) untuk memrotes film yang dinilai menghina agama Islam. Petugas keamanan pun terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara berkali-kali untuk mencegah kerusuhan yang lebih buruk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Serangan ini menyusul insiden serupa yang terjadi di Konsulat AS di benghazi, Libya, yang mengakibatkan tewasnya Duta Besar AS dan tiga staf diplomatik. Presiden Barack Obama yang mengecam keras insiden itu menyatakan para pelakunya bakal diburu sampai dapat. Dua kapal perang AS juga sudah diperintahkan merapat ke lepas pantai Libya. Akan tetapi rangkaian protes dengan kekerasan serupa dikhawatirkan bakal merambat lebih luas ke negara-negara muslim lainnya.

Dalam aksi unjuk rasa di Sana’a para pengunjuk rasa yang sebagian besar kalangan muda meneriakkan kalimat kecaman dan ancaman pembalasan. Mereka juga memecahkan kaca-kaca pos keamanan di luar Kedubes AS dengan lemparan batu. Mereka juga sempat membakar sejumlah mobil sebelum akhirnya mendobrak gerbang kompleks Kedubes yang bak benteng itu.

“Kami melihat ada kebakaran di dalam kompleks dan pasukan keamanan terus melepas tembakan ke udara. Para pendemo mundur, tapi kembali lagi,” kata sejumlah saksi mata. Saksi mata juga melihat ada sejumlah korban luka di kedua pihak, namun belum bisa memastikan berapa jumlahnya.

Yaman adalah salah satu sekutu terpenting AS di kawasan Timur Tengah saat ini, yang juga menjadi basis kelompok Al Qaeda Jazirah Arab, yang dinilai sebagai kelompok paling berbahaya oleh AS. Yaman sendiri sekarang masih terus memerangi aktivitas kelompok ini di bagian selatan negeri itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya