SOLOPOS.COM - Bu Tuti, petugas taman di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta yang marah-marah dan mengusir pendemo perusak taman. (Detik.com)

Demo angkutan umum Jakarta membuat taman di Balai Kota DKI Jakarta rusak.

Solopos.com, JAKARTA — Ibu Tuti, 54, berani menunjukkan kegeramannya saat melihat para pendemo angkutan umum di Jakarta, Selasa (22/3/2016), menginjak-injak tanaman di taman depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, yang selama ini sudah ia rawat.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Tuti, petugas pemeliharaan jalur hijau jalan, Dinas Pertamanan dan Pemakanam Provinsi DKI Jakarta itu, tak segan-segan memarahi para pendemo yang merusak taman.

“Mas, mas jangan diinjak-injak gitu dong tanamannya. Ini saya baru tanam lagi, jangan dirusak dong,” ujar Ibu Tuti di lokasi, Selasa, sebagaimana dilansir Detik.

“Jangan mentang-mentang lagi demo, bisa seenaknya nginjak taneman. Saya capek tahu merawatnya,” ujar Ibu Tuti sembari mengangkat sapu dan mengusir para pendemo agar tidak menginjak tanaman.

Karena kalah jumlah dengan pengunjuk rasa, Tuti hanya bisa berdiam dan membersihkan sisa-sisa tanaman yang telah rusak.

“Mentang-mentang demo karena situ kuli sopir, saya juga kuli taman dihargai juga dong, tanaman-tanamannya jangan dirusak. Ahok mana tahu kalau tamannya rusak,” ucap Tuti.

Aksi keberanian Tuti mengusir pengunjuk rasa di taman Jalan Medan Merdeka Selatan depan Balai Kota yang merusak keindahan taman kemarin, ternyata sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tuti pun mendapat apresiasi Ahok dan dipanggil ke Balai Kota untuk bertemu dengan mantan Bupati Bangka Belitung tersebut.

Tuti datang ke Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2016) pagi. Dia tampil sederhana, mengenakan topi merah jambu dan seragam hijau bertuliskan “Pemeliharaan Jalur Hijau Jalan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta”.

Tak menunggu lama, Tuti pun ditemui Ahok sekitar pukul 08.30 WIB pagi. Ahok dengan ramah menyapa Tuti. Keduanya berjabat tangan dan saling melempar senyum.

Ahok dan Tuti pun terlibat perbincangan. Tuti dengan antusias bercerita bagaimana dirinya marah ketika para pendemo menginjak-injak taman yang berada di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (22/3/2016) kemarin.

“Iya, saya juga enggak demen [tidak suka dengan pengunjuk rasa yang menginjak-injak taman],” kata Tuti kepada Ahok.

Ahok pun bertanya lebih jauh kepada Tuti soal peristiwa perusakan taman itu. Mantan Bupati Belitung Timur ini nampak sangat antusias. “Ibu enggak bisa foto?” tanya Ahok.

“Enggak foto waktu itu. Saya singkirin saja. Sudah diinjek-injekin,” jawab Tuti. Tuti memang tak punya ponsel berkamera. Ponselnya hanya ponsel biasa yang sekadar bisa untuk SMS dan bertelepon.

Ahok mengatakan, sebenarnya ponsel berkamera perlu. Pelaku perusakan taman bisa difoto dan dilaporkan ke pihak berwajib agar ditindak.

“Seharusnya foto dong mereka, biar bisa ditangkap. Kalau ada demo, mesti difotoin,” kata Ahok kepada Tuti.

Di akhir perbincangan, Ahok pun mengajak Tuti berfoto bersama. Dia sepertinya kagum dengan keberanian Ibu Tuti. Keduanya pun tersenyum di depan kamera.

Sebelumnya, ratusan demonstran yang terdiri atas para sopir angkutan umum konvensional melakukan unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan. Demo tersebut menuntut pemerintah untuk memblokir pengemudi angkutan umum berbasis aplikasi online, karena regulasi di antara keduanya dianggap tidak setara. Kadishub DKI Jakarta Andri Yansyah menemui ratusan demonstran dan meminta agar mereka kembali beroperasi serta melayani masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya