SOLOPOS.COM - Ilustrasi (gotagotaxi.com)

Demo angkutan umum Jakarta Selasa (22/3/2016) mengakibatkan kemacetan di mana-mana.

Solopos.com, JAKARTA – Sebagian sudut ibu kota macet total setelah para sopir bajay dan taksi serentak berunjuk rasa Selasa (22/3/2016) memprotes operasi transportasi online.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Dari penelurusan lapangan dan laman TMC Polda Metro, kemacetan terjadi mulai dari Semanggi ke arah Slipi, Pancoran, sampai pusat demonstrasi di kawasan Thamrin dan Monas.

Polisi, dalam laman TMC, sampai mengelurkan imbauan melalui Twitter, “Petugas #Polri mengimbau pengemudi taksi untuk tdk menutup jalan di Semanggi (arah ke Slipi).”

Sementara pada pukul 09.16 WIB, para pengemudi bajay yang akan berunjuk rasa sudah mulai berkumpul di Jl Jenderal Sudirman.

Antrean akibat demo juga terjadi di beberapa sudut jalan, sedangkan sebuah insiden terjadi di kawasan Daan Moogot, Jakarta Barat, para demonstran menyerang taksi yang tidak mau ikut unjuk rasa.

Di Pulogadung polisi mengerahkan bus sekolah untuk mengangkut penumpang.

“Akibat pengemudi transportasi umum melakukan unjuk rasa, bus Sekolah diperbantukan membawa penumpang di terminal Pulogadung,” demikian laman TMC Polda Metro.

Sementara itu, Manajemen PT Blue Bird Tbk. menginstruksikan para sopir agar beroperasi seperti biasa meski Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) menggelar aksi mogok massal dan penyampaian aspirasi di depan gedung DPR dan Istana Merdeka, Selasa.

Instruksi tersebut tertuang dalam surat edaran perusahaan berisi lima poin yang ditujukan kepada semua pengendara. Surat edaran itu ditandatangani oleh Direktur PT Blue Bird Adrianto Djokosoetono.

Point pertama, Perusahaan mengimbau agar para sopir “Tidak” ikut berdemo dan beroperasi seperti biasa.

Kedua, pengemudi agar menghindari wilayah: Depan Kantor Keminfo, Kemenhub, Istana, dan DPR.

Ketiga, pengemudi yang mobilnya terkena imbas dari demo (penyok, pecah, dll) akan dibebaskan dari klaim.

Keempat, pengemudi yang distop oleh pendemo untuk bergabung saat membawa tamu, maka wajib mengutamakan keselamatan dan kenyamanan tamu.
Kelima, perusahaan tidak bertanggung jawab atas demo tersebut. Aksi tersebut merupakan murni aspirasi PPAD se-Jabodetabek.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya