SOLOPOS.COM - Pasangan Cabup-Cawabup Klaten, Sri Mulyani-Yoga Hardaya, menyampaikan pidato politik saat deklarasi pencalonan di Joglo Tumiyana, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kamis (3/9/2020) malam. (Taufiq Sidik Prakoso/Solopos)

Solopos.com, KLATEN – Sri Mulyani direncanakan cuti dari jabatannya sebagai Bupati Klaten selama 71 hari terhitung sejak 24 September 2020.

Cuti diajukan Mulyani menyusul ikut dalam kontestasi Pilkada 2020 sebagai calon bupati (cabup) berpasangan dengan Yoga Hardaya sebagai calon wakil bupati (cawabup).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Mulyani mengatakan surat pengajuan cuti sudah diurus dan diajukan ke gubernur untuk diteruskan ke Kemendagri. "Rencananya cuti mulai 24 September sampai 5 Desember," kata Mulyani saat ditemui wartawan di DPRD Klaten, Senin (7/9/2020).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan belum diketahui penjabat (Pj) bupati yang memimpin Klaten selama Mulyani cuti. "Yang menentukan nanti Mendagri melalui usulan gubernur," jelas dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Di sisi lain, Mulyani yang juga Ketua DPC PDIP Klaten mengatakan penguatan tim di internal partai terus dilakukan menghadapi Pilkada 2020. Konsolidasi itu dilakukan sejak keluar rekomendasi pertama Ketika DPP PDIP merestui Mulyani maju sebagai cabup.

Presiden Minta 3 Klaster Ini Diwaspadai, Apa Saja?

Tetap Solid

Sebagai informasi, pada rekomendasi pertama Mulyani dipasangkan dengan Aris Prabowo. Belakangan keluar rekomendasi kedua dari DPP PDIP yakni Mulyani berpasangan dengan Yoga Hardaya yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Klaten.

Mulyani mengatakan pengurus dan kader PDIP tetap solid memenangkan pasangan Sri Mulyani-Yoga Hardaya pada Pilkada yang digelar 9 Desember mendatang.

“Saya pastikan kader PDIP, meski ada yang merasa rekomendasi tidak sesuai harapan, mereka pasti tegak lurus. Kalau ada yang mengaku itu kader PDIP kemudian tidak terima dengan rekomendasi dan memilih mendukung pasangan selain yang direkomendasikan DPP, itu kader PDIP gadungan," jelaa dia.

Mulyani mengungkapkan bakal memecat para kader yang duduk di jajaran kepengurusan PDIP ketika didapati membelot mendukung pasangan selain yang diusung PDIP.

"Kalau itu pengurus baik DPC, fraksi, PAC ,ranting, dan jajaran pengurus lainnya ketahuan tidak mengamankan dan menyukseskan rekomendasi DPP, saya pastikan dipecat," kata Mulyani.

Waduh! Pj. Sekda Sukoharjo Terkonfirmasi Positif Covid-19

Pensiun Dini

Sementara itu, Cabup Klaten, Arif Budiyono, menjelaskan sudah mengajukan surat pensiun dini sebagai ASN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk salah satu syarat mendaftarkan diri mengikuti kontestasi Pilkada.

"Saya sudah mengajukan ke Kemen PUPR dan sudah diajukan ke Kemenpan RB. Insyaallah dalam satu atau dua pekan ini selesai," jelas dia.

Cawabup Klaten, Harjanta, mengatakan jika sudah resmi tak lagi menjabat Kepala Desa (Kades) Karanganom, Kecamatan Klaten Utara demi mengikuti kontestasi Pilkada.

Surat pengunduran diri sudah disetujui dan diterima Harjanta pada Jumat (4/9/2020). Proses pengajuan pengunduran diri Harjanta dari jabatannya sebagai kades yang memasuki periode ketiga sudah diurus sejak Agustus lalu.

Sebagai informasi, kontestasi Pilkada 2020 di Klaten bakal diikuti tiga pasangan calon (paslon). Paslon Sri Mulyani-Yoga Hardaya diusung PDIP dan Golkar.

One Krisnata-Muhammad Fajri diusung PKS, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat. Arif Budiyono-Harjanta diusung PAN, PKB, PPP, serta Partai Nasdem.
Ketiga Paslon itu sudah mendaftarkan diri ke KPU pada Jumat-Minggu (4-6/7/2020). Dalam pekan ini, ketiga paslon mengikuti pemeriksaan kesehatan di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya