SOLOPOS.COM - Setelah peluncuran MyPertamina, beli Pertalite juga akan dibatasi untuk kendaraan tertentu. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO–Sejumlah warga Solo memilih untuk mengantre di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) demi mendapat BBM Pertalite.

Beberapa pekan terakhir, mereka mendapati stok Pertalite di salah satu SPBU yang kerap habis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya, Yuliana D, 21, warga Kelurahan Pucangsawit RT 001/RW 001 Kecamatan Jebres, yang merupakan pekerja toko minuman.

Ana, panggilannya, mengatakan ia lebih memilih bergeser SPBU yang stok Pertalitenya masih ada. 

Ana sendiri menilai Pertamax bagi dirinya lumayan mahal. Hal itu ia bandingkan dengan gajinya sebagai pekerja part time sekaligus masih berstatus sebagai mahasiswa.

 “Cari [SPBU] yang lain meski antre. Buat aku Pertamax masih dibilang mahal,” tutur dia saat diwawancara Solopos.com, Kamis (11/8/2022) pagi.

Ana juga enggan membeli BBM eceran.

Menurut dia, selisih harga Pertalite eceran dan Pertalite di SPBU cukup banyak. Yakni sekitar Rp2.300.

“Kalau eceran soalnya kacek [selisihnya lumayan] yoan [juga]. Mending antre,” imbuh dia.

Tak hanya Ana, memilih antre dibandingkan membeli Pertamax atau BBM eceran juga diungkapkan oleh Ayuni, mahasiswa Solo yang indekos di Jebres.

“Enggak pernah [beli eceran]. Kalau aku milih cari SPBU lain yang Pertalite ada meskipun antre tapi enggak apa-apa. Aku tak usahakan cari pom yang ada Pertalite dulu sih,” kata Ayuni.

Namun, terkadang ia juga membeli Pertamax bila ia sedang tergesa-gesa. Ayuni pun masih menilai harga Pertamax cukup mahal bagi ia yang belum bekerja. 

Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu ada penyesuaian harga BBM.

Di Jawa Tengah sendiri, harga Pertamax Turbo berada di harga Rp17.800, Dexlite Rp17.800, Pertamina Dex berada di angka Rp18.900. Sementara untuk Pertamax berada di harga Rp12.500.

Pengguna lain, Afifudin, juga lebih memilih mencari BBM jenis Pertalite hingga ke SPBU yang ada di Karanganyar dan di dekat Stasiun Balapan meski berjarak lebih dari 3 km. Hal itu ia lakukan untuk menghemat pengeluarannya

“Lebih sering beli Pertalite di pom bensin Sekarpace, nek gak gitu ndek Palur atau di dekat Stasiun Balapan,” ujar Afifudin sehari lalu.

Ia pun juga enggan membeli BBM eceran. Ia sendiri mengaku tak mengetahui harga BBM eceran secara pasti.

“Hampir enggak pernah beli eceran. Soale enggak tahu harganya. Dari pada risiko [kemahalan] je,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya