SOLOPOS.COM - kompleks Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. (google)

kompleks Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. (google)

MADINAH – Pemerintah Arab Saudi berencana merobohkan tiga masjid tertua di dunia sebagai bagian dari proyek perluasan bernilai multi-miliar dolar. Salah satu masjid yang masuk dalam proyek perluasan itu adalah kompleks Masjid Nabawi di Madinah, tempat makam Nabi Muhammad berada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dilansir situs independent.co.uk, Senin (29/10/2012), pembongkaran akan dimulai setelah musim haji tahun ini berakhir pada bulan depan. Pihak kerajaan berencana membuat sebuah bangunan masjid terbesar di dunia berkapasitas 1,6 juta jamaah di atas lokasi tersebut.

Namun muncul kekhawatiran secara luas terkait rencana pembangunan itu, mengingat ketiga masjid itu mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi, baik sebagai warisan dunia maupun khususnya bagi umat Islam dunia. Sebagian besar rencana perluasan Masjid Nabawi melibatkan bagian sayap barat masjid, tempat makam Nabi Muhammad dan dua sahabat dekatnya, Abu Bakar dan Umar, berada.

Sejumlah akademisi Arab juga telah menyampaikan kekhawatiran mereka atas rencana Kerajaan itu, sesuatu yang jarang terjadi di negara dengan pemerintahan sangat otoriter tersebut.

“Tidak ada yang menyangkal, Madinah sangat membutuhkan ekspansi. Tapi cara yang akan dilakukan pihak berwenang untuk masalah ini sangat mengkhawatirkan,” kata Dr Irfan al-Alawi dari Yayasan Penelitian Warisan Islam.

“Ada banyak cara yang bisa mereka lakukan untuk memperluas, baik dengan menghindari atau tetap melestarikan situs kuno Islam itu. Sebaliknya, mereka ingin membongkar semuanya,” imbuh Alawi, yang telah menghabiskan banyak waktu selama 10 tahun terakhir untuk menyoroti perusakan situs-situs peninggalan peradaban Islam.

Dengan meningkatnya perekonomian di negara-negara Muslim terpadat di dunia, Mekah dan Madinah harus berjuang untuk mengatasi lebih dari 12 juta peziarah yang mengunjungi situs-situs bersejarah dan bernilai religius itu setiap tahunnya. Diperkirakan, jumlah jamaah Islam yang mengunjungi lokasi-lokasi itu bisa mencapai 17 juta pada 2025.

Kerajaan Arab Saudi memandang diri mereka sebagai otoritas tunggal untuk memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap tempat lahirnya agama Islam tersebut. Meskipun harus mengalokasikan dana miliaran dolar untuk pengembangan besar-besaran Mekah dan Madinah, pihak Kerajaan juga telah mengantongi banyak keuntungan dari para jamaah yang datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya