SOLOPOS.COM - Warga Dusun Bibis, Hargowilis, Kokap bekerja bakti membersihkan tepian jalan untuk menyambut kedatangan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, Senin (25/6). (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Warga Dusun Bibis, Hargowilis, Kokap bekerja bakti membersihkan tepian jalan untuk menyambut kedatangan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, Senin (25/6). (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Salah satu kearifan orang Indonesia adalah ramah dalam menyambut tamu. Waktu, tenaga dan biaya bakal dikorbankan demi memberikan kenyamanan bagi sang tamu. Hal tersebut dilakukan warga Dusun Bibis, Hargowilis, Kokap dalam menyambut Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak seperti biasanya, di sisi kiri dan kanan jalan menuju ke pintu masuk objek wisata Waduk Sermo dipenuhi ratusan warga, tua-muda, pria maupun wanita. Dengan peralatan sederhana seperti sapu, parang, cangkul mereka rela berpanas-panas ria demi membersihkan rerumputan liar yang tumbuh di tepi jalan tersebut. Padahal matahari sedang tinggi-tingginya di pukul 13.00 WIB, Senin (25/6) siang.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Wakidi, salah seorang warga yang mengikut kegiatan tersebut, kerja bakti ini bertujuan untuk menyambut kedatangan Bupati Kulonprogo yang tengah mengadakan safari di Kecamatan Kokap dalam rangka Bulan Bakti Gotong Royong (BBGR). “Jumlah warga yang bekerja sekitar 210 orang. Kami kerja dua jam samapi jam 15.00 WIB,” ujarnya.

“Tadi Pak Bupati di Sermo jam berapa mas? Wah kalau begitu masih agak lama lewat sini,” tanya Waryu Wiyanto, salah seorang ketua RT di dusun tersebut. Menurut dia, kerja bakti tersebut sudah dilakukan oleh warga sehari sebelumnya.

Masih menurut sang ketua RT, biasanya memang warga tidak memiliki jadwal kerja bakti di tepi jalan umum tersebut. Mereka cuma melakukan kerja bakti di tengah kampung setiap hari Minggu seperti membersihkan lingkungan dan membangun beberapa infrastruktur ringan seperti jalan setapak. Tapi kali ini, demi sang pemimpin, mereka rela berpanas-panasan di tepi jalan.

Dalam safari tersebut, warga Kecamatan Kokap meminta Pemkab Kulonprogo meningkatkan program bantuan semen yang merupakan stimulan untuk membangun sarana prasarana di masing-masing desa dan pedukuhan. “Selain itu warga juga meminta penambahan jaringan listrik karena beberapa warga masyarakat belum menikmati jaringan listrik terutama di pedukuhan Papak, Sengir,Plampang I dan Plampang III di Desa Kalirejo serta pedukuhan Sungapan I, Crangah desa Hargotirto,” kata Camat Kokap Agus Subagyo.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Kalirejo mengakui bahwa ada lima dusunnya yang belum diterangi listrik. Menurut dia, dari tahun ke tahun pihaknya selalu mengusulkan hal tersebut dalam setiap musyawarah pembangunan, tapi hingga kini keinginan tersebut tidak kunjung terealisasi.”Tolong ditulis agar menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Selain persoalan listrik yang belum merata, akses jalan beraspal di desa tersebut juga rusak parah.” Hampir 100% jalan di desa ini rusak. Yang baik cuma beberapa meter saja,” lanjut sang kades.

Sama seperti listrik, pihaknya juga selalu mengusulkan perbaikan jalan aspal yang menghubungkan dusun-dusun tapi hingga kini usaha tersebut tidak membuahkan hasil. “Bisa dibilang, desa ini masih terisolasi,” ujarnya.

Menurutnya Desa Kalirejo yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai pengrajin gula jawab merupakan salah satu desa yang terkategori sebagai desa tertinggal. Bahkan untuk tahun ini, menurut Suyitno, pendapatan asli desa diperkirakan menurun lantaran tidak banyak warga yang mengurus kelengkapan administrasi, sehingga bisa ditarik retribusi untuk dimasukkan ke kas desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya