Solopos.com, SRAGEN – Hobi terkadang membuat seseorang nekat. Termasuk orang yang nekat memancing di Taman Sukowati di Kelurahan Sine, Sragen. Padahal wisata tersebut ditutup karena pandemi Covid-19.
Ruang publik seluas 6,1 hektare itu sebetulnya sudah ditutup sejak pertengahan Maret 2020 lalu demi mencegah potensi penularan Covid-19. Sejumlah spanduk berisi pengumuman taman ditutup menghiasi dua gerbang masuk fasilitas publik itu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kasus Positif Tambah 4 Orang, Status KLB Covid-19 Solo Diperpanjang Sampai 7 Juni
Di sekeliling taman itu sudah dilengkapi dengan pagar berduri. Namun, hal itu bukan menjadi kendala bagi belasan warga yang ingin merealisasikan hobi memancing mereka.
Meski sudah dikelilingi kawat berduri, mereka nekat menerobosnya. Belasan kendaraan roda dua terparkir tidak beraturan di sebelah utara taman yang berada di tepi Ring Road Utara Sragen.
“Kebetulan banyak yang nekat menerobos pagar. Ada lubang yang cukup longgar sehingga bisa diterobos. Teman saya mancing satu jam di sana dapat ikan puluhan ekor,” ujar Ujang, 35, warga Sidoharjo kala ditemui Solopos.com di lokasi.
Hasil Rapid Test Nonreaktif, 2 PDP Meninggal Asal Wonogiri Dimakamkan Biasa
Kebetulan di Taman Sukowati Sragen itu terdapat embung air yang cukup melimpah ikannya. Ini karena sejak diresmikan pada April tahun lalu, embung yang sudah disebar aneka bibit ikan itu menjadi tempat terlarang untuk para pemancing.
Larangan Memancing
Papan pengumuman larangan memancing di embung itu sudah terpasang di banyak titik. Aktivitas memancing ikan dikhawatirkan akan merusak taman di tepi embung dan merusak ekosistem dalam air. Namun, berdasar pengamatan Solopos.com, terdapat belasan warga yang nekat memancing ikan di embung air tersebut.
Selain menerobos pagar berduri, sebagian warga bisa menerobos pagar dari bambu yang terletak di sudut taman sisi barat laut. Tidak hanya itu, gerbang pagar dari besi yang sudah dililit rantai ternyata bisa dibuka dengan mudah oleh warga.
Sopir Ber-KTP Jatim, Puluhan Mobil dari Ngawi Diminta Putar Balik di Jembatan Timbang Sragen
“Memang ada rantainya, tapi hanya dililitkan pada pagar, tanpa digembok. Dengan begitu, warga bisa keluar masuk taman lewat pagar. Tapi, tidak banyak yang tahu soal itu,”jelas Topo, 40, warga Sine.