SOLOPOS.COM - Raden Purbaya alias anak dari Panembahan Senopati melawan raja jin ketika merebut Hutan Kedu. (Youtube—Dongeng Kita)

Solopos.com, SOLO — Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati sebagai anak angkat dan tertua mengambil alih posisi setelah Sultan Hadiwijaya wafat. Kesultanan dia pindah di Mataram dan harus melawan makhluk gaib untuk memperluas area itu.

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com dari Youtube channel Dongeng Kita, Kamis (18/6/2020), Panembahan Senopati ingin memperluas wilayah Mataram yang saat itu sudah menjadi kawasan yang maju.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia ingin membuka wilayah Hutan Kedu yang letaknya berada di seberang Sungai Progo. Raden Purbaya atau putera mahkota Panembahan Senopati diutusnya untuk merebut hutan lebat itu dari seorang raja jin penguasa wilayah.

Kota Semarang Belum Akan Buka Car-Free Day

Tidak pergi dengan tangan kosong, Panembahan Senopati memberi tombak Kiai Pleret kepada sang anak. Bukan hanya itu, sang ayah mengirim pasukan khusus untuk menemani Raden Purbaya saat berada di dalam hutan yang terkenal angker itu.

Benar saja, baru memasuki pelataran hutan, gerombolan Raden Purbaya disambut oleh sosok tinggi besar dengan wajah yang buruk rupa. Tentunya, sosok itulah yang dikenal sebagai raja jin penguasa Hutan Kedu.

Dengan suara yang menggema jin itu bertanya tujuan Raden Purbaya. Pemuda pemberani itu langsung mengaku jika dirinya diberi mandat oleh Panembahan Senopati untuk membuka hutan tersebut. Nantinya, kawasan tersebut akan diubah menjadi sebuah perkampungan.

Undip Jamin UTBK SBMPTN Aman dari Covid-19

Mendengar hal itu, terusiklah ketenangan raja jin tersebut. Ia memanggil pasukan jin untuk melindungi Hutan Kedu yang dianggap sebagai miliknya.

Lawan Raja Jin

Tidak tinggal diam, Raden Purbaya langsung melawan raja jin dengan tombak Kiai Pleret. Pertarungan sengit antara pasukan Raden Purbaya dan para jin tak bisa dihindarkan.

Pada akhirnya, raja jin merasa terdesak karena Raden Purbaya mengeluarkan seluruh tenaganya dan menggunakan tombak sakti Kiai Pleret. Akhirnya, raja jin langsung kabur dan tak terlihat kembali.

Status Cagar Budaya Omah Kapal Kudus Tanpa Manfaat

Beberapa waktu kemudian, utusan Panembahan Senopati mulai membangun area permukiman di Hutan Kedu. Setelah menjadi sebuah desa, kawasan itu menjadi ramai dan subur. Banyak orang berdatangan untuk pindah dan tinggal di sana.

Salah satu pasangan fenomenal yang tinggal di sana adalah Kiai Keramat dan Nyai Bogem. Tak lama kemudian, anak mereka, Roro Rambat menikah dengan salah satu perwira dan mengadakan pesta besar-besaran.

Namun siapa sangka, karena keramaian itu, raja jin penasaran dan mengintip dari balik pohon. Ia langsung mendapat sebuah ide untuk merebut wilayah itu lagi. Apa yang akan dilakukan makhluk buruk rupa tersebut?

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya