SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANDUNG-PDI Perjuangan (PDIP) siap menanggung risiko tidak populer karena mendorong sistem proposional tertutup atau berdasarkan nomor urut dalam Pemilu lagi. Bagi PDIP, sistem itu bisa mencegah liberalisasi politik.

“Jalan ideologis yang dipilih PDI Perjuangan adalah jalan yang terjal. Namun, itu jalan yang sudah kami dipilih dan kami harus siap demi sebuah keyakinan,” kata Wasekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Hal itu disampaikan Hasto di arena Rakernas I PDI Perjuangan, Hotel Harris, Jalan Peta, Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/12/2011).

Hasto mengatakan gara-gara liberalisasi politik yang disebabkan oleh sistem suara terbanyak maka parlemen diisi oleh orang-orang yang kuat secara kapital. Namun tidak kompeten.

Menurut dia, hal tersebut berbahaya bagi demokrasi. Ia menjelaskan kritik bahwa sistem proporsional tertutup akan menimbulkan oligharki partai akan dijawab dengan terbukanya sistem penjaringan bakal calon anggota legislatif.

PDI Perjuangan juga memberi ruang buat orang-orang yang berkompeten untuk mengisi kursi parlemen. “Aturan akan dibuat ketat, namun terbuka,” ujarnya.

Hasto melanjutkan, penjaringan para bakal caleg akan dilakukan berdasarkan bidang atau komisi yang diminati. Proses penjaringan dilakukan mulai dari psikotes sampai tes pembuat draf rancangan undang-undang.

“Kita juga akan memberikan pelatihan kepada para calon untuk menekankan ideologi partai,” terangnya. dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya