SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman–“Di atas masih berbahaya!” teriak para petugas di Jl Kaliurang Km 14. Warga masih dilarang naik ke arah gunung Merapi sejak letusan terakhir.

Pantauan di lokasi, Sabtu (6/11), petugas dari kepolisian, Kementerian Perhubungan, tim SAR, dan Tagana masih berjaga sambil menutup jalan. Mereka melarang siapa pun melintas, demi keamanan.

Promosi BRI Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 25% Selama Ramadan dan Lebaran 2024

“Di atas masih berbahaya, harap tidak naik, sudah banyak warga yang menjadi korban. Jangan sampai anda menjadi korban, kasihan keluarga Anda,” teriak para petugas lewat pengeras suara.

Ekspedisi Mudik 2024

Barikade tersebut menggunakan satu truk brimob dan polisi. Sementara untuk arah sebaliknya masih dibuka bagi warga yang hendak turun ke pengungsian.

Cuaca di lokasi pagi ini cukup cerah. Sementara Jl Kaliurang masih tertutupi debu vulkanik. Gunung Merapi tidak terlihat dari lokasi karena masih tertutupi awan putih.

Sejak dinihari tadi, sedikitnya terjadi dua kali letusan. Pertama, awan panas dimuntahkan sekitar pukul 02.30 WIB. Lava pijar meluncur ke sisi barat menuju Kali Kuning, Kali Gendol dan sebagian ke Kali Woro.

Lalu, pukul 07.00 WIB suara gemuruh dan semburan awan panas kembali terlihat dari Gunung Merapi. Hal ini membuat ratusan warga Desa Balerante, Klaten, Jawa Tengah, yang sempat menengok rumah masing-masing, diminta turun ke pengungsian.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya