SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, NEW YORK – Facebook dikabarkan saat ini tengah mengerjakan aplikasi terbaru yang menargetkan pasar para remaja. Aplikasi ini kabarnya akan memanfaatkan lisensi musik major labelyang baru-baru ini diperoleh Facebook.

Lebih tepatnya, pengguna nantinya mampu merekam dan berbagi video mereka. Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan fitur lip syncing atau menari dengan lagu-lagu populer sekarang ini.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Dilansir Tech Crunch, Kamis (25/10/2018) aplikasi ini kabarnya dirancang untuk menjadi pesaing Musically yang menjadi populer dikalangan remaja. Bahkan aplikasi ini memiliki 60 juta pengguna aktif setelah diakuisisi sekira US$1 miliar oleh raksasa teknologi Cina ByteDance. Perusahaan ini juga menaungi aplikasi TikTok, yang sempat diblokir di Indonesia beberapa waktu lalu.

“Ini pada dasarnya seperti TikTok atau Musical.ly. Ini memang dibangun untuk remaja, menyenangkan dan lucu, dan fokus pada penciptaan ”satu sumber mengatakan kepada saya. “Banyak yang mereka lakukan hanya mencoba menjadi keren dan mencoba menjadi sesuatu yang tidak dimiliki Facebook,” kata seseorang yang pernah bekerja di Facebook.

Sumber tersebut mengatakan aplikasi musik diberi nama sandi Lasso. Namun, aplikasi ini bisa diluncurkan dengan nama yang berbeda atau bahkan tidak muncul, pasalnya Facebook memang kerap kali tidak selalu merilis proyek yang dibangunnya.

Sumber menambahkan jika Facebook telah melakukan survei ruang aplikasi musik remaja sejak tahun 2016. Aplikasi ini telah dikembangkan setidaknya sejak pertengahan tahun ini. Mulai Agustus, aplikasi masih dalam bentuk mock-up. Namun sayangnya, Facebook menolak berkomentar untuk laporan ini.

Produk ini sedang dibangun oleh anggota video Facebook dan tim Watch di bawah kepemimpinan dari perancang produk utama utama Facebook, Brady Voss. Salah satu pemimpin tim aplikasi video musik Facebook adalah Brady Voss, yang membuat fitur ini Montage sebagai bagian dari hackathon Facebook pada tahun 2016.

Menurut survei Piper Jaffray, saat ini hanya 5 persen dari remaja AS yang menyebut Facebook sebagai platform sosial favorit mereka. Bahkan, persentase yang menggunakannya setiap bulan telah turun dari 60 persen menjadi 36 persen sejak Musim Semi 2016.

Facebook tampaknya membutuhkan cara-cara baru untuk melibatkan para remaja di luar Instagram dan Whatsapp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya