SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN – Ribuan orang berderet di tepi tenda sisi utara Lapangan Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Klaten, Rabu (6/2/2019). Mereka menanti penukaran kupon untuk mendapatkan buah durian yang sudah dikupas dan dikemas dalam wadah berupa plastik mika.

Ada 5.300-an bungkus buah durian yang pagi itu siap dibagikan kepada warga. Setiap bungkus berisi dua hingga tiga pongge. Waktu pembagian pun dimulai. 

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Warga berebut menjulurkan tangan mereka agar kupon yang dipegang segera disambar panitia untuk ditukar durian. Awalnya, penukaran kupon yang dikawal prajurit Kodim Klaten itu berlangsung tertib hingga pembagian di beberapa titik sempat terhenti lantaran tak semua pemegang kupon datang menukarkan dengan durian. Hingga akhirnya warga yang tak kebagian kupon berdatangan dan mengambil durian hingga ludes.

Sebagian warga yang sudah mendapatkan durian langsung menikmati durian gratis yang sudah mereka nantikan sejak pagi. Seperti Tina, 23, warga Kecamatan Jogonalan yang datang bersama lima kerabatnya sejak pukul 08.00 WIB. Dengan lahap, ia menikmati durian di tengah Lapangan Randulanang.

“Saat datang tadi ada pembagian kupon. Setiap orang dapat satu untuk ditukarkan dengan durian. Rasanya enak dan manis,” kata Tina.

Ateng, 23, warga Kecamatan Tulung sudah datang sejak pukul 07.00 WIB. Tak hanya satu kupon yang ia dapatkan. Setelah berulang kali ikut mengantre, ia mendapatkan empat kupon untuk ditukarkan durian gratis. “Rencana mau dimakan bareng-bareng di rumah,” katanya.

Warga yang berdatangan ke festival pagi itu tak hanya dari Klaten. Salah satunya Oki, 26, warga Kota Solo. Ia datang bersama tiga temannya dan sengaja mengambil libur demi mengobati rasa penasaran festival durian. “Saya sengaja ambil libur hari ini untuk datang ke acara ini. Acaranya seru dan perlu dirayakan terus. Sayangnya, pembagian durian gratis tidak antre,” kata Oki.

Durian Gratis 

Camat Jatinom, Sip Anwar, mengatakan pembagian durian gratis berbeda dibanding tahun sebelumnya. Jika pada 2018 lalu durian dibagikan dalam kondisi utuh. Festival tahun ini durian yang dibagikan dikupas terlebih dahulu. Selain itu, durian gratis dibagikan kepada para pemegang kupon yang sudah disebar sejak Rabu pagi.

Sip Anwar menjelaskan pembagian durian gratis sebatas rangsangan agar orang-orang berdatangan ke Randulanang sebagai salah satu sentra petani durian di Klaten. Kedatangan mereka diharapkan bisa membeli durian para petani Klaten.

“Ada 70 pedagang durian yang ada di sekitar lokasi. Harapannya, festival ini bisa memotivasi warga datang dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat terutama petani durian,” kata dia.

Ia mengatakan Jatinom merupakan salah satu sentra petani durian di Klaten. Dari 18 desa, sebanyak 11 desa di antaranya terdapat pohon durian yang bisa panen hingga dua kali dalam setahun.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, menuturkan durian merupakan salah satu potensi Klaten yang harus dipromosikan terus menerus. Ia menjelaskan ada rencana untuk membuat monumen durian di wilayah Randulanang guna menunjukkan daerah Jatinom sebagai salah satu sentra petani durian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya