SOLOPOS.COM - Aktivitas Bupati Sragen saat blusukan ke pasar pagi Pasar Bunder Sragen yang cukup ramai pada Jumat (5/11/2021) pukul 02.30 WIB. (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Demi mencari warga yang belum divaksin, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, blusukan Pasar Bunder Sragen pada Jumat (5/11/2021) dini hari. Jarum jam menunjuk pukul 02.15 WIB. Aktivitas di pasar pagi sudah ramai. Lalu lalang pedagang dan pembeli cukup banyak keluar masuk Pasar Bunder Sragen.

Aktivitas jual beli itu bukan di dalam Pasar Bunder melainkan di pelataran sisi barat Pasar Bunder. Deretan sepeda motor dengan beronjong para bakul keliling parkir berderet di pinggir Jalan Ahmad Yani itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dini hari itu berbeda dari hari-hari biasanya. Sejumlah mobil berpelat merah berhenti di depan pintu masuk pasar. Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) juga sibuk menyiapkan alat kesehatan dan boks berisi vaksin jenis Pfizer.

Baca Juga: Terjaring Sweeping, 60 Pedagang Pasar Bunder Sragen Jalani Vaksinasi

Ekspedisi Mudik 2024

Beberapa petugas Dinas Perhubungan (Dishub) mengatur lalu lintas supaya tidak terjadi kemacetan. Di hari yang masih gelap itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati nekat datang ke pasar.

Meskipun kondisi pasar becek setelah diguyur hujan, orang nomor wahid di Bumi Sukowati tetap melihat aktivitas vaksinasi dan melihat penerapan protokol kesehatan. Yuni, sapaan akrabnya, berjalan-jalan ke dalam pasar dan menyapa para pedagang.

Beberapa kali Yuni harus cerewet mengingatkan pedagang supaya memakai masker dengan benar. Sembari mengecek penerapan protokol kesehatan, Yuni juga mencari pedagang yang belum vaksin sama sekali.

Baca Juga: WHO dan Kemenkes Turun Langsung Awasi Vaksinasi di Sragen, Ada Apa?

Ia meminta pedagang yang belum vaksin segera datang ke layanan vaksinasi yang khusus diadakan dinihari di pasar itu. Di sela-sela aktivitas itu, Yuni melihat seorang nenek-nenek datang mendekati pelayanan vaksin.

Sutini, 67, warga RT 008, Poleng, Gesi, Sragen. Setiap harinya Sutini berjualan sayuran di pasar itu dan sampai tidak mengetahui bila ada jadwal vaksinasi di desanya. Sutini mengaku belum pernah divaksin saat ditanya petugas.

“Simbah belum vaksin? Bawa KTP tidak?” tanya Yuni ramah dan mendekati Sutini. Nenek-nenek itu ternyata tak membawa kartu tanda penduduk (KTP) tetapi Sutini mau divaksin.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Sragen 83 Persen dari Target

“Baiklah, Mbah. Tolong simbah ini tetap didata dan divaksin. Untuk KTP biar nanti menyusul,” perintah Yuni kepada nakes pelayanan vaksinasi.

“Biar nanti yang mengurus KTP-nya, bidan desa setempat,” timpal Hargiyanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Yuni menjelaskan aktivitas dinihari ini sengaja dilakukan sebagai upaya penyisiran pedagang yang belum divaksin sama sekali. Yuni memprediksi pasti ada pedagang yang tercecer belum divaksin sama sekali.

Baca Juga: Duh, Masih Ada Ponpes di Sragen yang Emoh Ikut Vaksinasi, Ini Alasannya

“Ya, seperti Mbah Sutini tadi. Simbah itu hidupnya di pasar sehingga tidak tahu kalau ada vaksinasi di desa atau puskesmasnya. Saat ada jadwal vaksin di desanya pas Mbah Sutini itu berjualan di pasar,” kata Yuni.

Dia menerangkan blusukan ke pasar itu bagian dari jemput bola dalam kegiatan vaksinasi. Dia melihat ada tren dosis pertama dan kedua tidak sama. Dia memastikan pemberian vaksin dosis pertama dan kedua harus sama jenis vaksinnya.

“Setelah dosis pertama lewat biasanya dosis kedua lebih gampang karena sudah ada datanya. Capaian vaksinasi Sragen sudah tinggi di angka 76% untuk dosis pertama dan capaian vaksinasi lanjut usia mencapai 66%. Kendati tinggi, kami masih tetap menyisir warga yang masih tercecer,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya