SOLOPOS.COM - Tom Currie, resign demi bermain Pokemon Go. (Istimewa/Mirror.co.uk)

Demam Pokemon Go mendapat perhatian BNPT

Harianjogja.com, SLEMAN — Permain game virtual berbasis Global Positioning System (GPS), seperti Pokemon Go, mendapat perhatian serius dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Jenis permainan seperti itu rentan digunakan oleh jaringan terorisme untuk berkomunikasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak hanya Pokemon Go, banyak jenis permainan serupa yang bisa digunakan oleh kelompok teroris untuk berkomunikasi. Pokemon Go juga menjadi perhatian BNPT,” ujar Deputi Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Abdul Rahman Kadir saat menutup Kegiatan Pelatihan Duta Damai di Dunia Maya yang diikuti oleh 60 orang peserta, di Alana Hotel, Kamis (21/7/2016)

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mencontohkan, cara komunikasi jaringan teroris yang menyerang Paris beberapa waktu lalu, juga menggunakan aplikasi permainan online. Para teroris tersebut, katanya, memanfaatkan fasilitas chating pada game online tersebut untuk berkomunikasi tanpa dicurigai.

“Setiap game yang mempunyai fasilitas chating bisa dimanfaatkan untuk komunikasi. Jaringan teroris di Indonesia, sudah ada yang memanfaatkan fasilitas chating pada game online untuk berkomunikasi. Makanya kita harus melakukan pencegahan,” ujarnya.

Meskipun mendapat perhatian serius, namun sampai saat ini BNPT masih akan melakukan penelitian lebih dalam terkait permainan Pokemon Go tersebut.

“Tetap harus kami dalami, apakah betul bisa membahayakan negara atau tidak. Kalau menjadi perhatian masyarakat, pasti akan kami teliti lebih lanjut. Untuk masalah keamanan, sudah ada yang mengurusnya,” tandas Rahman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya