SOLOPOS.COM - Ilustrasi main game Pokemon Go (indianexpress.com)

Demam Pokemon go bisa berdampak positif

Harianjogja.com, SLEMAN- Larangan bagi Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) bermain game virtual berbasis Global Positioning System (GPS), seperti Pokemon Go di lingkungan instansi pemerintah, direspon positif oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Plt. Sekretaris Daerah Pemkab Sleman Iswoyo Hadiwarno mengatakan, pihaknya mendukung larangan tersebut. Surat Edaran Menteri PANRB No:B/2555/M.PANRB/07/2016 tanggal 20 Juli 2016 itu, langsung disebarkan ke masing-masing kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk ditindaklanjuti.

Ekspedisi Mudik 2024

“SE tersebut sudah kami sampaikan ke seluruh SKPD untuk dilaksanakan,” ungkapnya kepada Harianjogja.com, Kamis (21/7/2016).

Dia menegaskan, sesuai SE tersebut penggunaan game seperti Pokemon di lingkungan pemerintahan tidak boleh dilakukan apalagi saat jam kerja. Dia berharap, masing-masing kepala SKPD memantau pelaksanaan SE tersebut.

“Tidak boleh pada jam kerja PNS justru bermain game. Apalagi, game yang digunakan berbasis GPS di lingkungan pemerintahan. Itu bisa mengganggu layanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Subbagian Publikasi Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Sleman, Aris Herbandang. Menurutnya, tidak hanya permainan game saja yang dinilai bisa mengganggu produktivitas kerja PNS.

“WA, BBM atau penggunaan Medsos yang tidak terkait dengan produktivitas kerja juga bisa mengganggu. Kalau itu positif nggak masalah, tergantung motivasinya saja. Saya sendiri tidak bermain game Pokemon,” ujarnya.

Meski begitu, Aris menilai, penggunaan game berbasis GPS juga ada nilai positifnya. Salah satu sisi yang bisa menguntungkan bagi Pemkab, game tersebut bisa menjadi sarana promosi secara gratis. Semisal digunakan untuk promo tempat wisata.

“Kunjungan ke Kaliurang bisa meningkat karena banyak pokemon di sana. Tinggal empam papannya saja yang tepat atau tidak. Masalah safety, semua tergantung dengan account google kita yang terkonek GPS,” kata Herbandang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya