SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengemudi sambil bermain Pokemon Go. (Cnet.com)

Demam Pokemon Go menjadi polemic, pakar dari lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center menenangkannya.

Semarangpos.com, SEMARANG — Game online berbasis aplikasi, Pokemon Go aman diinstal kendati masih ada pihak yang meragukan keamanan dari game besutan Nintendo dan Niantic itu. Demikian dikatakan pakar keamanan siber, Pratama Dahlian Persadha.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Pokemon Go terus menjadi perdebatan di dunia maya. Apalagi, sempat terekspose lubang keamanan di versi iOS walau kini sudah diperbaiki. Bahkan, sempat juga muncul kabar Pokemon Go bisa membahayakan keamanan negara.

Namun demikian, Pratama yang pernah menjadi pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pengamanan Sinyal Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) melalui surat elektroniknya yang diterima Kantor Berita Antara di Semarang, Senin (18/7/2016) malam, memastikan game online berbasis aplikasi itu aman diinstal.

Ekspedisi Mudik 2024

Pratama yang juga Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) menegaskan bahwa kekhawatiran Pokemon Go membahayakan keamanan negara tidak perlu berlebihan. Menurut pria yang pernah sebagai Ketua Tim Lemsaneg Pengamanan Teknologi Informasi Presiden itu, potensi ancaman pada keamanan informasi negara bisa datang dari mana saja.

Pokemon Go ini basisnya adalah Google Maps, dan di Indonesia Google dirasakan mendapat lampu hijau dari pemerintah. Jadi, saya pikir, kekhawatiran tersebut tidak perlu berlebihan,” katanya.

Kekhawatiran beberapa pihak, lanjut Pratama, terutama karena Pokemon Go menandai beberapa titik lokasi strategis sebagai Pokestop dan Gym. Muncul anggapan Pokemon Go bisa memetakan lokasi-lokasi strategis yang dapat membahayakan negara.

Menurut Pratama, data-data game tersebut dikirim ke server pengembangnya, bukan pihak-pihak yang mencurigakan. Menurut pengecekan tim CISSReC, kali pertama memainkan Pokemon Go, aplikasi itu akan diarahkan ke https://stats.unity3d.com yang merupakan engine game Pokemon Go, posisi server itu berada di California, lalu dilanjutkan ke https://appload.ingest.crittercism.com, juga di California.

Ia menjelaskan bahwa Crittercism adalah mobile application performance management (APM) yang dipakai oleh Pokemon Go. Selanjutnya saat game dimainkan, data akan dikirimkan ke https://pgorelease.nianticlabs.com.

Bila dilihat dari permission, aplikasi Pokemon Go tidak meminta run at startup. Kebanyakan malware (perangkat perusak) pasti berusaha untuk run at startup. Untuk Pokemon Trainer Club sendiri, autentikasi dikirimkan ke https://sso.pokemon.com/sso/.

“Selain itu, ketakutan yang beredar di tengah masyarakat salah satunya adalah foto lokasi kita menangkap Pokemon dikirimkan juga ke server Pokemon Go. Hal ini sangat berlebihan,” katanya.

Berdasarkan riset yang dilakukan CISSReC, besar data yang dikirimkan ke server Niantic tidak lebih dari 50 KB. File data sebesar ini tidak cukup untuk file foto dengan kualitas bagus. “Kalau ingin membuktikan bisa dicoba sendiri menggunakan aplikasi monitoring bandwidth, seperti My Data Manager. Kita capture foto di suatu tempat, terus dikirimkan via surat elektronik [e-mail] ke salah satu kontak yang ada,” katanya.

Jika dibandingkan dengan data saat menangkap pocket monster atau pokemon dengan latar belakang foto di tempat yang sama, kata dia, perbandingan besar data yang dikirimkan sangat jauh sekali walau pakai kompresi sekalipun. “Sebagai perbandingan sekali meng-capture foto di layar Full HD, file foto yang dihasilkan bisa berkisar sampai 3 Mb. Jauh dibandingkan dengan data yang terkirim setiap kali kita menangkap Pokemon, tidak lebih dari 50 Kb,” paparnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya