SOLOPOS.COM - Toko penjual lato-lato, Toko Dynasti di selatan Pasar Sunggingan, Rabu (4/1/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Permainan tradisional anak yang dikenal dengan lato-lato digandrungi anak-anak dari berbagai wilayah, termasuk Boyolali. 

Permainan ini dianggap mampu sejenak menghindarkan anak-anak dari gadget, dan membawa sejumlah dampak positif lainnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Boyolali, Nuri Rinawati, menjelaskan permainan lato-lato bisa membuat anak belajar melatih kemampuan motorik, kontrol, visual, dan fokusnya.

“Membenturkan dua bandul secara bersamaan membutuhkan konsentrasi, bagaimana anak bisa mengontrol dan mengendalikan dua bandul itu bersentuhan, makin kuat sentuhannya makin nyaring bunyinya itu semakin asik,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (5/1/2023).

Permainan lawas itu diklaim sangat cocok untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Meski demikian, lato-lato juga menarik perhatian para remaja hingga orang-orang dewasa.

“Sebenarnya ada batasan usia idealnya, kalau tidak salah, sekitar tujuh tahun lebih, karena secara motorik sudah bisa mengontrol,” jelasnya.

Lato-lato yang dimainkan anak-anak dengan usia terlalu dini berisiko mengenai anggota tubuh pada anak dan  menimbulkan rasa sakit. Anak yang masih terlalu dini dan belum punya kemampuan mengontrol cukup baik tidak disarankan bermain lato-lato.

Menurut Nuri, lato-lato akan lebih seru bila dimainkan bersama-sama dengan teman. Karena ada nilai kompetitif dalam permainannya. Nuri mengatakan lato-lato yang dimainkan bersama-sama teman bisa melatih anak-anak hidup bersosial.

“Secara individu melatih itu [perkembangan diri], tetapi secara bersamaan melatih interaksi sosial juga,” kata dia.

Selain menumbuhkan jiwa sosial, kata Nuri, lato-lato bisa menjadi sarana pengalihan fokus anak-anak dari penggunaan gadget. Anak-anak yang bermain gadget cenderung individual, sementara lato-lato membawa anak-anak bisa berinteraksi dengan lingkungannya.

Secukupnya

Namun demikian, lato-lato yang dimainkan dengan durasi waktu terlalu lama bisa dinilai kurang bermanfaat bagi anak. Nuri menyarankan agar anak-anak bermain lato-lato secukupnya.

“Semua tidak baik bila berlebihan, negatifnya itu, kalau terlalu lama, terlalu asik jadi lupa waktu,” kata dia.

Nuri khawatir bila lato-lato dimainkan tanpa manajemen waktu yang baik bisa membuat anak menjadi kompulsif. Anak-anak punya kebiasaan memainkan lato-lato secara terus-menurus.

“Terkadang bila sampai parah, secara tidak sadar,  tidur pun sampai terbawa mimpi, tangannya tidak pegang lato-lato tapi ada kecenderungan mengayunkan tangan,” terangnya.

Lato-lato juga sempat disebut bisa menimbulkan polusi udara yang mengganggu orang lain karena suaranya yang berisik. Apalagi saat ini sedang viral dan ramai, hampir semua orang memainkan lato-lato.

“Untuk orang-orang tidak memainkan itu, kemana-mana dengan suara itu, sampai jenuh, sampai terbawa-bawa juga bisa jengkel,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya