SOLOPOS.COM - Pengasapan untuk memberantas chikungunya.(JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Demam berdarah Sleman mencangkit satu keluarga di Selomartani.

Harianjogja.com, SLEMAN—Kasus penderita demam berdarah di Kabupaten Sleman terus meningkat. Di Kecamatan Kalasan yaitu di Dusun Gatak 2 RT1/RWI, Desa Selomartani, ada tiga anggota dalam satu keluarga yang positif terkena DB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua RT 1 Gandung menyampaikan, warganya dengan kepala keluarga bernama Asngari terkena DB sejak dua minggu terakhir. Dua di antaranya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) PDHI Jogja selama beberapa hari.

“Satu keluarga yang kena anaknya semua. Anaknya sudah dewasa, sudah bekerja semua,” ujar Gandung saat ditemui di rumahnya, Sabtu (13/6/2015).

Melihat kasus DB yang sebelumnya tidak pernah terjadi dalam satu keluarga itu, kepala dusun setempat mengajukan fogging kepada Puskesmas terdekat. Sabtu pagi fogging sudah dilakukan dan akan dilakukan lagi satu minggu kemudian.

Sebagai ketua RT, Gandung mencatat bahwa angka penderita DB di dusunnya tahun ini terbilang tinggi.

“Tahun kemarin tidak ada. Sekarang sudah ada lima. Tiga pasien dari satu keluarga, lainnya satu keluarga satu,” katanya.

Ia tak mengetahui pasti darimana warganya terkena gigitan nyamuk. Mengingat gotong royong untuk membersihkan lingkungan juga kerap dilakukan, bisa dimungkinkan gigitan berasal dari luar dusun.

Sementara itu, Puskesmas Kalasan selaku puskesmas yang menaungi dusun Gatak 2 sudah menerima laporan kasus demam berdarah di wilayah itu. Kepala Puskesmas Kalasan Khamidah Yuliati membenarkan bahwa tiga pasien memang berada dalam satu keluarga.

“Tiga pasien, dua diantaranya sudah mendapat KDRS [kewaspadaan dini rumah sakit] sehingga kami bisa lakukan fogging,” ujarnya. Menurutnya, Puskesmas baru akan melakukan fogging jika sudah menerima KDRS. Jika belum, fogging belum bisa dilakukan.

Menurut Yuliati, kasus DB yang menyerang satu keluarga terbilang langka di Kecamatan Kalasan. Biasanya satu keluarga hanya satu anggota yang kena.

“Kasus seperti di Gatak ini jarang terjadi bahkan langka. Kalau penyebabnya ya sama dengan yang lain yaitu virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti,” katanya.

Ia menduga penularan penyakit itu bisa dikarenakan kondisi kekebalan tubuh anggota keluarga lain yang sedang lemah sehingga memudahkan tertularnya penyakit mematikan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya