SOLOPOS.COM - Salah satu pasien DBD, Sugeng Kuat Santoso terbaring di Ruang Melati ditemani ibunya, Ngatini di RSUP Dr. Sardjito, Selasa (16/2/2016). (Joko Nugroho/JIBI/Harian Jogja)

Demam berdarah Sleman untuk pasien diharapkan tidak terlambat tertangani.

Harianjogja.com, SLEMAN-Dokter Spesialis Anak RSUP Dr. Sardjito, Profesor Sutaryo mengatakan kebanyakan pasien yang datang ke sini trombosit sudah turun. Sementara yang kritis memang terjadi kebocoran pembuluh darah.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Kalau trombosit turun tidak masalah, yang menjadi masalah itu jika ada kebocoran pembuluh darah. Dan itu yang banyak terjadi. Kami lakukan penanganan sesuai standar, yakni memberikan trombosit dan fresh frozen plasma. Jika sudah melawati masa kritis ini, pasien akan cepat pulih,” kata Sutaryo.

Salah satu keluarga pasien, Ngatini mengatakan baru memasukkan anaknya ke RSUP Dr. Sardjito pada hari ini. Dua hari lalu dirinya sudah membawa putranya,  Sugeng Kuat Santoso di RSUD Wates, dan hari ini dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito.

“Kemarin gejalannya panas, sejak Jumat lalu. Sabtu dan Minggu panas menggigil serta pusing. Akhirnya saya bawa ke rumah sakit, dan benar ternyata sakit DBD,” kata Ngatini.

Menurut Ngatini di Desa Pripih, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo ada tiga orang yang terkena DBD. Dua tetangganya dan satu lagi kepala desa Pripih.

“Karena banyak yang kena DBD makanya saat anak saya panas langsung saya bawa ke rumah sakit,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya