SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dokumentasi)

Ilustrasi (Dokumentasi)

WONOGIRI–Waspadalah dengan penyakit demam berdarah yang belakangan mulai mereKematian karena demam berdarah (DB) di Kabupaten Wonogri bertambah. Kali ini, satu bayi berumur 11 bulan yang merupakan warga Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri meninggal karena DB, Kamis (20/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hari ini, kami menerima informasi lagi jika ada satu korban meninggal karena DB yakni bayi usia 11 bulan. Hasil pemeriksaan dari RS Dr Oen Solo Baru tempat bayi itu dirawat menyatakan positif DB,” kata Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Supriyo Heriyanto, saat dihubungi, Jumat (21/12). Dari kejadian itu, pihaknya akan melakukan fogging atau pengasapan di lokasi itu pada Sabtu (22/12).

 

Sebelumnya, ada seorang siswa kelas XII sebuah SMA di Wonogiri kota yang meninggal pada Rabu (19/12) dan diduga terkena DB. Tapi, hingga saat ini, hasil pemeriksaan dari RSUD dr Moewardi Solo, belum keluar. Sebelumnya, pasien itu dirawat di Puskesmas II Wonogiri Kota di Lingkungan Salak, Kecamatan Wonogiri yang kemudian dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo.

 

Pihaknya telah mengadakan pengasapan di Kampung Kaloran, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri Kota yang dekat dengan tempat tinggal siswa tersebut. Juga di beberapa lokasi seperti SMA tempat ia bersekolah dan gedung DPRD Wonogiri. Hal itu dilakukan untuk mengendalikan penyebaran nyamuk Aedes Aegepty yang menjadi pembawa virus DB.

 

Sebab, dari hasil pengecekan puskesmas setempat, angka bebas jentik (ABJ) di rumah siswa tersebut dan di sekolahnya rendah. Jadi, di lokasi itu banyak ditemukan jentik nyamuk. Selain itu, beberapa siswa di sekolah itu juga mengalami demam tetapi belum ada yang melaporkan karena DB.

 

Hingga saat ini, DKK mencatat sudah ada tiga kematian dari sembilan kasus DB mulai Januari hingga pertengahan Desember 2012. “Desember dan Januari merupakan waktu yang harus diwaspadai karena rawan DB. Jika ada yang terkena demam, sebaiknya segera diperiksakan agar secepatnya mendapat penanganan. Selain itu, kami juga mengimbau agar PSN [pemberantasan sarang nyamuk] terus ditingkatkan,” imbuh Supriyo.

 

Terpisah, Kepala DKK Wonogiri, Widodo, menambahkan setidaknya ada empat siswa di sekolah itu yang menunjukkan gejala demam. “Saat ini belum ada laporan jika empat siswa itu juga terserang DB. Kami masih menyelidiki,” katanya. Pihaknya juga tetap memantau lima kecamatan yang merupakan endemis karena setiap tahun selalu ada kasus DB. Lima kecamatan itu Kecamatan Wonogiri Kota, Ngadirojo, Jatisrono, Baturetno dan Pracimantoro

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya