SOLOPOS.COM - Fogging atau pengasapan di Jombang, Jumat (16/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Demam berdarah Madiun menyerang 219 warga.

Solopos.com, MADIUN — Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Jawa Timur mencatat 219 warga setempat terjangkit virus penyebab demam berdarah (DB). Data itu dihimpun sejak Januari hingga pertengahan Mei 2015.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo, di Madiun, Selasa (19/5/2015), mengatakan 219 penderita demam berdarah Madiun tersebut tersebar di 15 kecamatan. “Dari jumlah 219 penderita tersebut, lima orang di antaranya meninggal dunia akibat demam berdarah. Selama bulan Mei saja sudah ada sekitar 10 penderita demam berdarah,” ujar Agung Tri Widodo, kepada wartawan.

Menurut dia, para penderita DB tersebut sudah menjalani perawatan di sejumlah pelayanan kesehatan. Seperti di seluruh puskesmas, RSUD Caruban, RSUD Dolopo, dan bahkan RSUD dr Soedono Madiun sebagai rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Timur. Ada juga yang dirawat di rumah sakit Kota Madiun karena faktor kedekatan dengan rumah atau tempat tinggal. Diprediksi, jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Madiun masih dapat bertambah.

Agung Tri Widodo meminta kepada masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah meski sudah tidak pada musim hujan. “Masyarakat tetap diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat juga diimbau rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M,” ujarnya.

Serang Ibu dan Anak
Adapun kasus demam berdarah terbaru di Kabupaten Madiun menyerang ibu dan anak warga Desa Bibrik, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, yakni, Ridho Hayung Bawana, 11, dan ibunya, Setyo Ayu, 36. Penderita demam berdarah, Setyo Ayu, mengatakan pihaknya baru saja pulang ke rumah setelah beberapa hari menjalani perawatan di RSUD Kota Madiun.

“Awalnya, anak saya yang sakit. Saat masuk rumah sakit, Ridho mengalami demam, lemas, dan muntah. Setelah diperiksa, hasil laboratoriumnya menunjukkan penurunan trombosit dan harus dirawat,” kata Setyo.

Selang beberapa hari setelah itu, dirinya juga mengalami hal yang sama seperti anaknya. Hingga akhirnya harus dirawat juga di rumah sakit yang sama. Pihaknya bersyukur karena ia dan anaknya sudah membaik dan diperbolehkan pulang oleh petugas rumah sakit. Saat ini ia dan anaknya masih dalam masa pemulihan.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya