SOLOPOS.COM - Nima Arumita, 13 (tengah), warga Cinet RT 005/RW 002, Bulurejo, Gondangrejo, dijenguk Kadus Cinet, Hadi Wahyono (kiri), setelah menjalani rawat inap di RSUD Solo, selama beberapa hari karena DBD, Selasa (17/1/2017). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Demam berdarah Karanganyar, DBD menyerang delapan warga Cinet beberapa pekan terakhir.

Solopos.com, KARANGANYAR — Delapan warga Dusun Cinet, Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) dalam beberapa pekan terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, tujuh dari penderita DBD itu anak-anak dan remaja. Beruntung serangan penyakit mematikan tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Salah satu penderita DBD, Nima Arumita, 13, warga RT 005/RW 002 Cinet, Bulurejo, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Selasa (17/1/2017), mengaku masih merasa lemas dan belum fit betul. Penyakit DBD kali pertama menyerang siswa MTs Muhammadiyah Gondangrejo itu pada Sabtu (7/1/2017) lalu.

Pada hari keempat hasil cek darah Nima menunjukkan positif DBD. Saat itu juga dia dibawa ke RSUD Solo di Ngipang, Banjarsari. Nima dirawat di RSUD tersebut mulai Kamis-Senin (12-16/1/2017). “Baru kemarin [Senin] pulang, tapi ini [Selasa] masih izin [absen] sekolah,” kata dia.

Nima mengaku tidak tahu di mana terserang penyakit DBD. Yang pasti dia merasa sangat bersyukur sudah sembuh. “Rencananya mulai aktif ke sekolah besok [Rabu, 18/1/2017],” ujar dia.

Selama dirawat di RSUD Ngipang Nima kehilangan kesempatan ikut kegiatan piknik bersama teman-temannya ke Malang, Minggu (15/1/2017). Saat itu dia tengah berjuang untuk sembuh.

Kadus Cinet, Hadi Wahyono, saat ditemui Solopos.com, Selasa, menuturkan warga yang terjangkit DBD sempat dirawat beberapa hari di sejumlah rumah sakit (RS) di Solo. Merespons banyaknya warga Cinet yang terserang DBD, Dinas Kesehatan Karanganyar mengirim tim pengasapan (fogging) di enam wilayah rukun tetangga (RT).

“Pengasapan sudah Sabtu [14/1/2017] lalu secara merata di Cinet. Di sini ada enam wilayah RT dengan jumlah sekitar 35 keluarga per RT. Mudah-mudahan tak ada kasus lagi,” tutur dia.

Sementara Kaur Kesra Desa Bulurejo, Sugiartono, mengimbau masyarakat meningkatkan kebersihan lingkungan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin. Langkah PSN dengan tiga M dinilai yang paling tepat untuk mencegah adanya serangan DBD.

“Sosialisasi sedang kami lakukan lewat Pak RT supaya melakukan gerakan PSN,” kata dia.

Tak hanya di Cinet, menurut dia, gerakan PSN harus dilakukan juga di dusun-dusun lain di Bulurejo. Targetnya memutus mata rantai serangan penyakit mematikan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya