SOLOPOS.COM - Pasar Cinderamata ramai pembeli batu akik, Jumat (13/2/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Demam batu akik di Wonogiri menimbulkan kekhawatiran baru, yaitu kerusakan lingkungan akibat penambangan akik.

Solopos.com, WONOGIRI — Bupati Wonogiri Danar Rahmanto mengimbau para penambang batu akik di perbukitan Manggal, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, patuh aturan. Hal itu dilakukan agar penambangan batu akik tidak sampai merusak ekosistem hutan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Menambang batu akik sangat jelas merusak lingkungan dan hutan. Penambang harus patuhi aturan. Jangan sampai merusak hutan milik Perhutani,” ujar Danar ketika ditemui wartawan, Jumat (19/3/2015).

Dia mengakui antisipasi kerusakan hutan akibat maraknya penambangan batu akik di perbukitan manggal disampaikan langsung Perhutani dalam kunjugannya di rumah dinas (Rumdin). “Sebelum kerusakan hutan lebih parah kami perlu mengantisipasi mulai sekarang dengan membuat beberapa aturan yang baru dibicarakan antara Pemkab dan Perhutani,” kata dia.

Sebelumnya, Danar Rahmanto mencanangkan batu mulia varian fire opal (FO) menjadi batu mulia asli Wonogiri. Bupati minta dinas terkait mengurus persyaratan hak paten agar varian FO tidak diakui oleh daerah atau negara lain di tengah demam batu akik.

“FO Wonogiri merupakan batu mulia terbaik dunia. Pemkab mencanangkan batu FO tersebut menjadi batu asli Wonogiri. Pengurusan hak paten kami serahkan ke dinas terkait agar tidak diserobot pengakuannya oleh daerah lain atau negara lain,” kata Danar, Jumat (27/2/2015) malam.

Menurut Bupati, pemakaian batu mulia atau batu akik menjadi gaya hidup masyarakat. “Pameran yang digagas Paguyuban Batu Mulia Wonogiri [Baturi] menjadi sasaran antara sebelum pameran batu mulia secara nasional digelar Mei bertepatan dengan Hari Jadi Wonogiri. Seiring perkembangan zaman keberadaan batu akik menjadi bisnis yang menggelora di masyarakat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya