SOLOPOS.COM - BENGAWAN SOLO -- Delegasi peserta Konferensi Parlemen Asia mengunjungi Sungai Bengawan Solo di wilayah Jurug, Solo, Kamis (29/9/2011). Mereka tertarik melihat sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut karena lagu Bengawan Solo karya maestro keroncong, Gesang yang terkenal di wilayah Asia. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solo (Solopos.com) – Delegasi Konferensi Asia Parlemen (KPA) atau Asian Parliamentary Assembly (APA) menyepakati Deklarasi Solo tentang Persahabatan dan Kerja sama di Asia. Kesepakatan dari para delegasi 17 negara yang hadir itu dicapai seiring berakhirnya konferensi yang berlangsung di Solo, Kamis (29/9/2011).

BENGAWAN SOLO -- Delegasi peserta Konferensi Parlemen Asia mengunjungi Sungai Bengawan Solo di wilayah Jurug, Solo, Kamis (29/9/2011). Mereka tertarik melihat sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut karena lagu Bengawan Solo karya maestro keroncong, Gesang yang terkenal di wilayah Asia. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“Delegasi sudah menyepakati sebuah deklarasi yang bernama Deklarasi Solo. Ada beberapa pesan yang terkandung dalam Deklarasi Solo itu,” kata Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Hidayat Nur Wahid setelah menutup KPA di The Sunan Hotel Solo. Beberapa pesan yang terkandung dalan Deklarasi Solo itu adalah pertama, pentingnya upaya mempromosikan dan memperkuat prinsip kesetaraan dan saling menghormati kemerdekaan, integritas dan kedaulatan wilayah serta prinsip-prinsip non-interference urusan domestik negara lain.

Hidayat menyampaikan pesan Deklrasi Solo yang kedua yaitu perdamaian dan keamanan abadi di kawasan Asia merupakan bagian dari tujuan utama persahabatan dan kerja sama di Asia. Dengan demikian, imbuhnya, Parlemen di Asia diharapkan dapat mendorong penggunaan penyelesaian konflik secara damai, dengan memajukan dialog. Sekaligus menegaskan pentingnya parlemen di Asia untuk melindungi HAM termasuk aspirasi atas demokrasi hingga perlindungan hak para pekerja migran.

Deklarasi Solo juga menyebutkan parlemen memegang peran penting dalam mendukung prinsp tersebut dengan mengonsolidasikan semangat yang ada, sekaligus memperkuat solidaritas berdasarkan aspirasi rakyatnya. Di dalam konferensi yang berlangsung sejak Rabu (28/9/2011) itu, konferensi APA juga menghasilkan draf Resolution on The Protection and Promotion on The Right of Migrant Worker in Asia.

“Delegasi Indonesia telah memperjuangkan kepentingan tenaga kerja Indonesia dengan memasukkan isu-isu yang penting ke dalam draf resolusi tersebut,” ucap Hidayat. Sejumlah isu penting itu di antaranya yaitu perlu adanya komitmen seimbang dan bertanggungjawab antara negara pengirim dan penerima pekerja migran, hingga seruan untuk meningkatkan kualitas pekerja migran dari negara pengirim demi meminimalisasi potensi pelanggaran HAM para pekerja migran di negara penerima.

Selain itu, draf resolusi juga mencerminkan pentingnya peran parlemen sekaligus dorongan untuk me-review legislasi terkait pekerja migran dan mendukung proses budgeting untuk program-program terkait. “Langkah tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan yang utuh dan koprehensif bagi para pekerja migran. Sesuai mekanisme di APA, draf resolusi tersebut nantinya akan diajukan ke dalam Sidang Pleno APA di Suriah pada Oktober mendatang untuk mendapatkan persetujuan seluruh anggota APA,” papar Mantan Ketua MPR itu.

nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya