SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemabuk yang dicokok polisi. (JIBI/Solopos/Dok.)

Seribu pelajar menandatangani deklaras Cinta Damai dan antinarkoba.

Harianjogja.com, JOGJA-Seribuan pelajar bersama polisi membacakan deklarasi cinta damai dan antinarkoba di Alun-alun Utara, Jumat (28/10/2016). Usai membaca deklarasi, mereka menandatangani komitmen deklarasi diatas dua spanduk berukuran sekitar 1×10 meter.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Isi deklarasi itu di antaranya menjadi duta cinta damai bagi diri sendiri dan orang lain dimana pun berada, menjadi pelopor cinta damai di seluruh Indonesia. Serta menjadi duta anti narkoba dimana pun.

Pembacaan deklarasi ini dihadiri Kapolda DIY Brigasid Jenderal Prasta Wahyu Hidayat. Direktur Pembinaan Masyarakat Polda DIY Komisaris Besar Polisi Joko Witono mengatakan deklarasi pelajar cinta damai ini tidak lepas dari masih terjadinya pelanggaran hukum yang dilkukan pelajar, baik tawuran, narkoba, dan kekerasan lainnya.

“Harapannya dari deklarasi ini pelajar yang hadir sebagai agen untuk menularkan cinta damai ke teman-temannya,” kata Joko sebagai ketua pelaksana deklarasi pelajar cinta damai.

Joko mengatakan selain deklarasi upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kenakalan pelajar juga dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah. Sebulan sekali, tiap Polres dan Polresta memiliki program untuk mendatangi sekolah dengan menjadi petugas upacara, melakukan penyuluhan sambil menyisipkan materi anti kekerasan, antinarkoba, dan juga sosialisasi dari fungsi lalu lintas.

Ia juga berharap semua kepala sekolah ikut membina anak didiknya untuk menjauhkan dari tawuran, “Kalau enggak bisa membina anak didiknya mending enggak usah jadi kepala sekolah,” ucap Joko.

Dalam deklarasi ini juga dihdiri perwkilan guru dari masing-masing sekolah, Dinas Pendidikan dari kabupaten kota, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY Komisaris Besar Soetarmono.

Fawwaz Adiasa, 17, pelajas Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kasihan Bantul mengaku siap menjadi duta damai. Menurut dia, tidak ada untungnya tawuran karena bisa merugikan d sendiri dan orang lain. “Bagi saya tawuran itu kuno dan tidak keren, lebih asyik damai dan bersahabat satu sama lain,” ucap Fawwaz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya