SOLOPOS.COM - Ratusan pemuda dan pemudi Sukoharjo yang tergabung dalam wadah Pemuda Siaga Sehat (Dasiat) membawa sapu lidi sebagai simbol alat pembersih penyakit yang sering diderita masyarakat. Kegiatan itu dilakukan di Graha Satria Praja, Kompleks Kantor Pemkab Sukoharjo, Kamis (8/11/2012). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)


Ratusan pemuda dan pemudi Sukoharjo yang tergabung dalam wadah Pemuda Siaga Sehat (Dasiat) membawa sapu lidi sebagai simbol alat pembersih penyakit yang sering diderita masyarakat. Kegiatan itu dilakukan di Graha Satria Praja, Kompleks Kantor Pemkab Sukoharjo, Kamis (8/11/2012). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

Aku Anak Sehat
Tubuhku kuat, karena Ibuku rajin dan cermat
Semasa Aku bayi, selalu diberi ASI makanan bergizi dan imunisasi
Berat badanku ditimbang slalu, posyandu menunggu setiap waktu
Bila aku diare, ibu selalu waspada.
Pertolongan oralit selalu siap sedia….

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seiring lirik lagu berjudul Anak Sehat itu dilantunkan, ratusan pemuda-pemudi se-Sukoharjo masuk ke pendapa Graha Satria Praja, Kompleks Kantor Pemkab Sukoharjo, Kamis (8/11/2012). Kedua tangan mereka menggenggam sapu lidi. Sebanyak 400-an warga itu ikut menyanyikan lagu tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Sambil menggoyangkan tubuh serta mengenakan topi rimba, ratusan warga membentuk barisan bak tukang sapu. Di tengah-tengah pendapa berserakan kertas-kertas yang dipersonifikasi sebagai simbol penyakit masyarakat. Seperti bumil resti (ibu hamil risiko tinggi), diare, berperilaku tidak sehat, merokok dan sebagainya.

Di depan pendapa berdiri Bupati Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya, Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Jimmy Ramoz Manalu, Kabagops Polres Sukoharjo AKP Miko dan tamu undangan. Sembari bernyanyi lagu tersebut sapu lidi pun digerakkan seperti layaknya orang menyapu lantai. “Penyakit-penyakit” itu disapu dan dikumpulkan menjadi satu titik.

Setelah terkumpul, “penyakit” itu dibuang ke tong sampah untuk selanjutnya dibakar. Bupati Sukoharjo pun membakar sampah di pendapa tersebut. Asap pun mengepul. Ada tiga tong sampah yang disediakan di pendapa untuk membakar sampah masyarakat itu.

Selidik punya selidik, ratusan pemuda itu tergabung dalam wadah Pemuda Siaga Sehat (Dasiat) Sukoharjo. Deklarasi Dasiat dibacakan oleh Edi. Ada lima poin yang akan dilakukan oleh Sang Pelopor Dasiat itu, yakni melaksanakan gerakan sebagai pelopor kesehatan di tingkt desa, memelopori generasi muda untuk berperilaku bersih. Juga menolak segala bentuk narkoba, miras di lingkungannya, menjaga dan mengutamakan kesatuan dan persatuan serta berkomitmen hidup selalu sehat.

Bupati berharap anggota Dasiat berperan aktif di dalam kesehatan masyarakat. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, dr Guntur menjelaskan, deklarasi Dasiat sebagai pelaksanaan tekad Indonesia Sehat 2015.

“Pemuda pelopor itu berada di desa-desa. Tujuan pembentukan Dasiat agar pola hidup sehat dan risiko kematian warga semakin menurun. Untuk itu di setiap desa terdapat mobil yang difungsikan sebagai ambulans untuk membawa pasien agar cepat tertangani.”

Dia mencontohkan, kematian yang disebabkan keterlambatan memberi keputusan mencapai 67%. “Sisanya 23% dikarenakan keterlambatan transportasi dan penanganan di rumah sakit. Namun demikian, pasien risiko tinggi tiga tahun terakhir mulai menurun. Pada 2010 mencapai 21 kasus, 2011 sebanyak 9 kasus dan tahun ini terdata 6 kasus.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya