SOLO--Peserta Focus Group Discussion (FGD) soal Merumuskan Usulan dan Kebijakan dan Mewujudkan Solo sebagai Kota Damai menandatangani Deklarasi Damai Untuk Solo di Griya Solopos, Kamis (15/3/2012).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ada sekitar 20 orang yang hadir pada FGD yang digagas Universitas Slamet Riyadi (Unisri) dan SOLOPOS itu. Di antaranya anggota DPRD Solo, jajaran Kesbangpol , Satpol PP, Majlis Tafsir Quran (MTA), Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Perdamaian Lintas Agama dan Golongan (FPLAG), Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Front Pembela Islam (FPI), MUI dan lain-lain.
“Kami akan menyusun usulan-usulan yang telah disampaikan pada pertemuan ini. Nanti tetap perlu ada pengawalan dalam upaya mewujudkan Solo Kota Damai,” ucap Sekretaris Panitia Penyelenggara FGD, Priyandono WA.
Ada empat kesepakatan yang ditandatangani perwakilan organisasi dan kelompok sosial keagamaan di Kota Bengawan itu. Pertama, perlunya membangun kesepahaman untuk saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, khususnya di wilayah Solo dan sekitarnya.
Kedua, mengembangkan sikap saling mengenal dan membangun dialog antar komponen dan unsure social keagamaan di Kota Solo. Ketiga, mendorong Pemerintah untuk meningkatkan kepedulian dan peran dalam mewujudkan kedamaian dan keadilan sosial di wilayah Solo dan sekitarnya melalui perumusan dan penegakan kebijakan yang mampu mewujudkan adanya ketertiban dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dengan melibatkan komponen masyarakat.
Keempat, mengajak Pemerintah Kota Solo dan seluruh komponen masyarakat untuk berkomitmen mewujudkan Solo sebagai Kota Perdamaian.