SOLOPOS.COM - Situasi lalu lintas di jalan Solo-Karanganyar, tepatnya di kawasan jembatan layang atau flyover Palur, Jaten, (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO – Kawasan Palur dan Jalan Solo-Tawangmangu menjadi lokasi paling populer di Karanganyar yang diincar calon investor maupun masyarakat yang berniat membeli hunian idaman. Harga rumah tapak di kawasan Palur dan Jalan Solo-Tawangmangu di kisaran Rp400 juta-Rp700 juta.

Lokasi kawasan Palur cukup strategis lantaran berdekatan dengan wilayah Kota Solo sisi timur. Jarak kawasan Palur dengan Kota Solo kurang dari satu kilometer. Selain itu, kawasan Palur berdekatan dengan beragam fasilitas umum dan destinasi wisata di Solo. Seperti kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belum lagi, Solo Safari yang kini menjadi salah satu destinasi wisata baru di Solo. Jarak kawasan Palur dengan Solo Safari kurang lebih sama dibanding kampus UNS dan ISI Solo. “Para calon investor atau masyarakat mengincar ingin membeli rumah di kawasan Palur karena pertimbangan lokasi. Lokasinya sangat strategis dan berdekatan langsung dengan Kota Solo,” kata seorang agen properti dari Point Property Solo, Alqurda Yayak Sudrajat, Rabu (7/6/2023).

Yayak, sapaan akrabnya, mengatakan geliat ekonomi di kawasan Palur dan sekitarnya meningkat sejak beroperasi flyover pada 2016. Banyak bermunculan rumah toko (ruko), warung makan, serta usaha lain yang dijalankan para pelaku bisnis. Hal ini juga menjadi pertimbangan utama calon investor atau masyarakat mengincar rumah di kawasan Palur.

Namun demikian, kini kawasan Palur sudah disesaki permukiman penduduk, kantor, dan pabrik. Cukup sulit mencari rumah baru di kawasan tersebut. Kalau pun ada harga rumah di kawasan Palur bisa selangit.

“Strategisnya lokasi kawasan Palur mendongkrak harga properti setiap tahun. Kalau bicara harga, mungkin sudah di atas Rp500 juta untuk rumah baru. Kalau untuk rumah seken, harganya lebih murah namun tidak terlalu signifikan turunnya,” ujar dia.

Menurut Yayak, saat ini justru sepanjang Jalan Solo-Tawangmangu mulai dari Palur-Papahan yang berkembang. Para developer menyerbu wilayah Jaten terutama di sepanjang Jalan Solo-Tawangmangu. Mereka membangun proyek perumahan dengan beragam tipe dan desain rumah untuk menarik pembeli.

Alhasil, wilayah Jaten cukup ramai pembeli rumah pascapandemi Covid-19. “Jadi wilayah pengembangan properti hanya sampai Simpang Papahan. Ini yang sekarang diburu masyarakat. Kalau sudah masuk wilayah Tasikmadu nanti beda cerita,” papar dia.

Berdasarkan pantauan Espos di situs jula beli proeprti Rumah123.com, harga rumah di kawasan Palur di atas Rp500 juta. Bahkan, ada pula pemilik rumah yang menawarkan rumah dengan banderol Rp760juta. Sedangkan, harga rumah di wilayah Jaten cenderung lebih miring dengan rata-rata harga di kisaran Rp400 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya